Bantuan Bupati Diprotes
CIREBON – Pemberian bantuan kepada dua binaragawan oleh Bupati Cirebon, H Sunjaya Purwadi Sastra menuai protes. Bupati dinilai tidak bijaksana. Dua binaragawan memang mendapat bantuan dana untuk mengikuti kejuaraan, sementara belasan atlet Kabupaten Cirebon pada Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) masih luput dari perhatian. Seperti diketahui, dua orang binaragawan diundang ke kantor Bupati Cirebon, Selasa (12/4). Kedua atlet yaitu Kabo dan Dadan Daryana, yang akan mengikuti kejuaraan di Surabaya dan Bandung. Mereka kabarnya mendapat kucuran dana segar dari bupati. Belum jelas berapa nilai bantuan yang diberikan bupati. Kedua binaragawan itu pun kabarnya sudah bertolak ke Surabaya untuk mengikuti ajang Piala Gubernur Jawa Timur. Banyak kalangan atlet lain menilai kalau bupati Cirebon tidak memiliki kepekaan yang tajam. Sebab, belasan atlet Pelatda asal Kabupaten Cirebon yang tengah berjuang keras mempersiapan diri jelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 masih luput dari perhatian. “Seharusnya, atlet-atlet di Pelatda itu jadi prioritas pembinaan,” ujar Ketua Umum Pengcab Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kabupaten Cirebon, Yundi Rosa Waspada kepada Radar Cirebon, kemarin (13/4). Menurut Yundi, niat Sunjaya memberi bantuan sudah baik. Sayangnya, menurut dia, tidak tepat sasaran. “Aneh sekali kalau Pak Bupati memberikan bantuan kepada binaragawan, sementara belasan atlet yang nyata-nyata tengah berjuang demi nama baik Kabupaten Cirebon dilupakan begitu saja. Itu menandakan sikap pemimpin yang tidak bijaksana,” tandasnya. POBSI memiliki dua wakil di Pelatda. Dendy Kristhanto dan Donny Reynaldi. Menurut Yundi, POBSI cukup kewalahan memenuhi kebutuhan dua atletnya yang kini tengan mengikuti pemusatan latihan di Kota Bandung. “Bupati seharusnya lebih peka. Kalau mau prestasinya meningkat, nasib atlet harus diperhatikan,” katanya. Minimnya perhatian pemerintah daerah dirasakan betul oleh Agus Supratman, atlet atletik Kabupaten Cirebon anggota Pelatda PON. Agus berharap, pemerintah dan KONI segera membuktikan janjinya untuk memperhatikan nasib atlet di Pelatda. “Perhatian yang tidak merata dari pemerintah bisa menimbulkan rasa iri sesama atlet Kabupaten Cirebon,” katanya ketika Bandung via telepon. Agus sudah bergabung dengan tim Pelatda sejak awal tahun 2015. Namun, dukungan moril dan materil dari pemerintah daerah tak kunjung datang. “Perjuangan kami seperti tidak diakui,” keluhnya. “Saya dan teman-teman di pelatda sangat berharap pemerintah juga membagi perhatiannya kepada kami,” imbuh peraih emas Porda Jabar XII/2014. Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Prestasi (Kabinpres) Persatuan Angkat Besi, Binaraga, Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Kabupaten Cirebon, Karmin Abdul Hadi membenarkan ada atletnya yang akan mengikuti kejuaraan di Surabaya dan Bandung. Mengenai bantuan dana dari bupati, dia sendiri mengaku tidak tahu persis. Anehnya, hanya Kabo yang diakui Hadi sebagai binaragawan Kabupatan Cirebon. Sementara itu, Dadan Daryana yang juga mendapatkan bantuan dari bupati Cirebon, menurut Hadi, statusnya masih ngambang. “Dadan itu atlet Bandung. Dia memang sempat menyatakan niatnya untuk pindah ke Cirebon. Tapi sampai saat ini syarat-syarat administrasinya belum diurus,” terangnya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: