Peternak Mengeluh, 70 Persen Biaya untuk Pakan

Peternak Mengeluh, 70 Persen Biaya untuk Pakan

SUMBER - Kebutuhan pakan ternak masih menjadi kendala besar dalam mengembangkan usaha tambak ikan di Kabupaten Cirebon. Peternak ikan tambak, Purwadi menyebutkan, para peternak masih terkendal dengan besarnya biaya pakan. Menurutnya, hampir 70 persen biaya produksi tambak ikan habis untuk biaya pembelian pakan. Apalagi harga pakan ikan semakin mahal, terutama yang impor. \"Pakan masih menjadi kendala karena hampir 70 persen biaya produksi habis untuk membeli pakan saja,\" ucapnya kepada Radar, Kamis (14/4). Biaya pakan yang tinggi ini menjadi beban bagi para petani ikan tambak. Sehingga berefek terhadap harga ikan dan jumlah produksi. Dia berharap pemerintah bisa mencarikan solusi dalam mengurangi beban biaya pakan tersebut. Pemerintah sendiri, kata Purwadi, sudah memberikan pelatihan bagi para petani untuk membuat pakan dari bahan-bahan yang bisa dimanfaatkan. Seperti dari tanaman maupun udang. Namun pembuatan pakan ini hanya bisa mengurangi 50 persen dari biaya pakan sebelumnya. \"Misalkan apabila beli pakan dari toko itu harganya bisa Rp15 ribu. Nah kalau membuat sendiri itu cukup Rp7ribu,\" sebutnya. Dia mengatakan, untuk satu tambak ikan yang berisi 10 ribu ekor, kurang lebih membutuhkan 700 kilogram hingga 1 ton pakan dalam kurun waktu dua bulan. Sejuah ini, dengan adanya pembuatan pakan ikan manual sudah bisa mengurangi biaya produksi. Namun demikian hal ini belum diketahui secara merata oleh para petani. Sehingga diperlukan pelatihan-pelatihan selanjutnya. Di lain sisi, harga pakan ikan di pasaran memang cenderung mahal karena berbahan baku impor. Sehingga harganya cukup tinggi, terutama bagi para petani tambak lokal seperti dirinya. Dengan adanya pembuatan pakan ikan lokal, bisa membuat menggerakan perekonomian juga di sekitarnya. Terutama dalam mengumpulkan bahan-bahan lokal yang diolah menjadi pakan ternak. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: