Bulog Jemput Gabah Petani dari Pintu ke Pintu
BANGODUA- Satgas Sergap (Serbu Gabah Petani) dari Bulog UPG Kertasmaya dan Koramil Bangodua terus incar gabah petani. Bersama UPTD Pertanian dan badan penyuluhan setempat mendatangi rumah demi rumah petani agar mereka mau menjual gabahnya ke Bulog, Kamis (14/4). Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk mengoptimalkan penyerapan gabah. Danramil Bangodua, Kapt Inf Syamsulhadi melalui Satgas Sergap H Nasiri mengatakan, pihaknya terus berupaya untuk mengawal penyerapan gabah dari petani. TNI, kata dia, berupaya untuk membantu pemerintah mencapai target stok pangan. Untuk Bulog Subdivre Indramayu, kata dia, ditargetkan penyerapan beras sebesar 110 ribu ton dan 200 ton gabah. Namun diakuinya, penyerapan gabah ini tidak mudah karena terkendala harga. “Antara harga yang ditentukan Bulog dan petani itu berbeda. Petani menilai harga gabah yang ditentukan Bulog tidak sesuai dengan harapan. Jadi ketika ingin menjual gabah, mereka memilih untuk menjualnya ke pihak lain,” jelasnya. Kalaupun akhirnya menjual ke Bulog, petani hanya menjual 30 hingga 40 persen gabah yang ada. Senada, Kepala BPP Bangodua, Hj Tarminah berharap harga yang ditentukan Bulog bisa sedikit meningkat. Sehingga pendapatan petani pun meningkat dari hasil gabah yang dipanennya. Harga gabah yang rendah, lanjut dia, membuat petani enggan menjual gabah ke Bulog. “Harga yang ditentukan Bulog sih Rp3.700. Tapi karena panen perdana kemarin, Bulog setuju jadi Rp3.900. Akhirnya petani antusias. Kalau nanti kembali ke Rp3.700, kami tidak tahu apakah petani kembali antusias menjual gabah ke Bulog atau tidak,” jelasnya. Sementara, Petugas Sub Bulog UPG Kertasmaya, Pencius mengatakan harga yanga da telah sesuai dengan ketentuan yang ada yakni Instruksi Presiden No. 5 Tahun 2015. Itu artinya, Bulog tidak bisa sewenang-wenang menaikkan harga gabah. (oni)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: