KPCT: Pertemuan Akbar Jangan Cuma Wacana

KPCT: Pertemuan Akbar Jangan Cuma Wacana

WALED – Rencana pertemuan akbar elemen Kabupaten Cirebon wilayah timur guna membahas persoalan pemekaran wilayah, langsung direspon positif oleh Komite Pemekaran Cirebon Timur (KPCT). Namun, mereka mensyaratkan agar pertemuan tersebut jangan hanya wacana. Menurut divisi Litbang KPCT Drs Adang Juhandi, jika pertemuan akbar tersebut harus dibuktikan sebagai upaya mediasi, sekaligus mensinergikan seluruh penggiat pemekaran dan tokoh wilayah timur yang menginginkan adanya perubahan yang fundamental terhadap semua aspek yang ada di Kabupaten Cirebon bagian timur. “Pertemuan ini harus dijadikan upaya penyadaran jika wilayah timur Kabupaten Cirebon harus mandiri dan layak menjadi daerah otonom,” tuturnya. Dikatakannya, sudah waktunya semua elemen masyarakat yang ada di wilayah timur untuk serius dan tidak main-main lagi dalam memainkan wacana pemekaran ini. Apalagi, sudah beberapa kali periode kepada daerah dan ketua DPRD, belum ada progress yang cukup signifikan. “Pemekaran hanya dijadikan komoditi kepentingan elit, rakyat di bawah hanya dijadikan penonton. Bahkan, mereka dininabobokan dengan janji mendatangkan investor yang sebenarnya hanya mengeksploitasi sumber daya alam dengan dalih pembangunan dan mensejahterakan rakyat,” katanya. Oleh sebab  itu, sambung dia, jika semua elemen dan komponen menetapkan komitmennya, agar wilayah timur harus jadi daerah yang mandiri. Pihaknya yakin, tahun 2019 bisa mekar, apalagi dukungan dari pusat sudah mengemuka. “Kajian akademis sudah dikantongi, dukungan BPD sudah 47 persen, tinggal sinergitas dan ivestasi politik yang harus segera mengerucut pada misi awal yakni menciptakan kesejahteraan rakyat dan meminimalisir rentang kendali,” tegasnya. Sementara, relawan pemekaran Cirebon Timur Agus Nurohman menyampaikan sebelum terjadinya pertemuan akbar, akan ada pertemuan kecil dengan mengundang KPCT dan Presidium Pemekaran Cirebon Timur (P2CT), sebagai bentuk upaya silaturahmi dan mengenang kembali perjuangan yang sudah dilakukan, kemudian membahas rencana ke depan. “Kita inventalisir dulu hal-hal yang sudah dilakukan, kemudian tinggal action ke depan seperti apa. Sehingga, pas pertemuan besar tinggal deklarasinya saja,” pungkasnya. (jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: