Pasar Balong, Jangan Jadi Mall Lagi

Pasar Balong, Jangan Jadi Mall Lagi

KEJAKSAN – Rencana pembangunan Pasar Balong menjadi sentra pakaian, mendapatkan penolakan dari organisasi perangkat daerah (OPD). Pasalnya, dua OPD sudah membuat perencanaan Pasar Balong menjadi gedung parkir. “Jangan jadi mall lagi lah, tambah macet nanti. Di sini sudah banyak mall, yang kurang itu tempat parkir,” ujar Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Cirebon, Ir Agung Sedijono MSi, kepada Radar, Senin (25/4). Agung mengungkapkan, berdasarkan diskusi dengan badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda) dan instansi terkait lainnya, semua sepakat menjadikan Pasar Balong sebagai gedung parkir. Gedung tersebut akan dijadikan areal parkir karena dari persimpangan Jalan Pekiringan-Pasuketan dan areal Pasar Kanoman, tidak ada lahan parkir. Kalaupu ada, parkir di kawasan itu di badan jalan dan kerap menyebabkan kemacetan. Secara kajian lingkungan hidup, kata dia, posisi KLH membantu dalam mengurai kemacetan kota. KLH berkepentingan dengan kelancaran lalu lintas. Bila tingkat kemacetan tinggi, polusi udara yang dihasilkan sangat merugikan masyarakat. “Kita lihat dari sisi lingkungan hidup dan kantong parkir adalah solusinya,” tutur dia. Gedng parkir di Pasar Balong akan mengadopsi sistem di luar negeri. Nantinya warga yang akan menuju pertokan di Jl Pekiringan dan sekitarnya harus parkir di gedung tersebut. Untuk menuju lokasi akan disediakan angkutan masal atau berjalan kaki. Pendapat Kepala KLH Kota Cirebon Agung Sedijono selaras dengan beberapa pejabat terkait. Pasalnya, persoalan kemacetan di Jalan Pekiringan dan sekitarnya, menjadi salah satu penanganan yang dilakukan Pemerintah Kota Cirebon. Dinas Perhubungan Informatika dan Komunikasi (Dishubinkom), juga telah mempersiapkan perencanaan kantong parkir. Kepala Bidang Lalu Lintas Dishubinkom, Syaroni ATD MT menjelaskan, kantong parkir berfungsi sebagai pengurai kemacetan akibat penyempitan jalan yang sebagian dipakai parkir kendaraan bermotor. Penanganan kemacetan lalu lintas tidak hanya persoalan parkir. Namun, dengan adanya kantong parkir diharapkan dapat meminimalisasi kemacetan tersebut. “Pasar Balong  bisa menjadi kantong parkir. Khususnya untuk kendaraan di Jalan Pekiringan dan sekitarnya,” ucapnya. Bappeda juga memiliki rencana untuk membuat kantong parkir pada beberapa titik. Kepala Bidang Fisik dan Lingkungan Bappeda, Arif Kurniawan ST mengatakan, rencana tersebut sudah pernah dibahas secara internal. Wacana menjadikan Pasar Balong sebagai kantong parkir harus sesuai dengan tata ruang kota yang tertuang dalam Perda Rencana Tata Ruang Tata Wilayah (RTRW) maupun Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang belum selesai. Di lain pihak, irektur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kota Cirebon, Darwin Windarsyah SE MM meyakini potensi Pasar Balong masih kuat. Perumda Pasar telah mencari investor dan melakukan komunikasi dengan beberapa pihak. Hasilnya, ada investor yang serius dan tertarik untuk mengembangkan Pasar Balong menjadi lebih lengkap. “Kita sudah berbicara lebih jauh. Pasar Balong akan menjadi pusat pakaian. Perajin batik di Desa Trusmi ikut gabung di Pasar Balong,” ucapnya. Menurut Darwin, konsep tersebut dalam tahap akhir, sehingga sangat disayangkan bila berbenturan dengan keinginan OPD. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: