Polemik Pasar Balong, Investor Mulai Kurang Nyaman
KESAMBI – Penolakan sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) atas rencana revitalisasi Pasar Balong, membuat investor yang dalam tahap kajian rencana merasa terganggu. Kendati demikian, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar tetap yakin rencana revitalisasi akan tetap berjalan. “Memang belum ada hitam di atas putih dengan investor, tapi kita agendakan setelah Idul Fitri pada Juli 2016 nanti mulai revitalisasi,” ujar Direktur Utama Perumda Pasar, Darwin Windarsyah SE MM, kepada Radar, Jumat (29/4). Rencananya, kata dia, kesepakatan kerjasama akan dilakukan berdekatan dengan pembangunan. Sejak tertarik sebagai investor revitalisasi Pasar Balong, investor sudah mendapatkan informasi pro dan kontra pemanfaatan. Antara kantong parkir dengan sentra pakaian, input itu diterima investor. “Investor sedang membuat perencanaan pasar sandang, tapi malah ada rencana kantong parkir dan sentra PKL. Itu membuat investor merasa kurang nyaman, tapi akhirnya tetap berlanjut,” katanya. Bahkan, kata pria berkacamata ini, investor sempat mempertanyakan arah kebijakan Perumda Pasar untuk pengelolaan dan pemanfaatan kedepan. Investor sempat takut rencana pasar sandang berantakan, lantaran yang mengajukan wacana kantong parkir dan pusat PKL adalah SKPD Pemerintah Kota Cirebon. Namun, setelah diberikan penjelasan dan perkembangan yang ada, investor dapat memahami dinamika sebuah kebijakan di era demokrasi seperti saat ini. Untuk lebih memperjelas kepada SKPD terkait, Perumda Pasar sudah mengajukan fasilitasi kepada asisten daerah Kota Cirebon, agar mengumpulkan SKPD dengan Perumda Pasar dan investor. “Nanti investor akan menjelaskan secara rinci dan detil. Tujuannya, agar ada kesepahaman pandangan pemanfaatan Pasar Balong,” katanya. Agenda pertemuan tersebut dijadwalkan dalam waktu dekat. Untuk MoU kerjasama, ujar Darwin Windarsyah, akan dilakukan setelah Idul Fitri. Termasuk pula pembangunan revitalisasi Pasar Balong, dilakukan setelah hari raya umat Islam tersebut. Revitalisasi Pasar Balong dimulai tahun 2016. Diharapkan, dalam tahun yang sama pembangunan sudah selesai. Hal ini kembali pada persiapan investor. Setelah diresmikan untuk pemanfaatan, Perumda Pasar memastikan akan ada banyak kios baru di Pasar Balong. Namun, prioritas utama tetap untuk pedagang lama yang sudah bertahun-tahun berjualan. Kepala Dinas Perhubungan Informatika Komunikasi (Dishubinkom), H Maman Sukirman SE MM masih berharap Pasar Balong digunakan untuk kantong parkir. Namun, semua dikembalikan kepada kebijakan Perumda Pasar yang memiliki kewenangan atas Pasar Balong. “Kalau demikian, saya berharap walikota menjadi penengah dan memberikan solusi terbaik,” katanya. Maman sangat berharap Pasar Balong menjadi kantong parkir karena kebutuhan mengurai kemacetan di Kota Cirebon. Kalaupun tidak bisa seluruhnya menjadi kantong parkir, dia mengusulkan lantai satu Pasar Balong menjadi tempat parkir. “Konsepnya seperti parkiran beberapa mall di Kota Cirebon. Paling bawah kan untuk parkir, baru di atas nya kios-kios,” usulnya. Tanpa ada kantong parkir baru, Maman khawatir kawasan itu tambah macet. Pasar balong dengan konsep pasar sandang tentu akan menjadi magnet baru, sementara lahan parkir di kawasan itu hanya ada di badan jalan. Sudah terbayang, kemacetan yang terjadi di Jalan Pekiringan, Pekalipan dan sekitarnya. “Kalau ada tempat parkirnya, parkir di kawasan itu dapat terakomodir masuk ke kantong parkir Pasar Balong,” katanya. Terkait rencana Perumda Pasar mengundang pertemuan dengan beberapa SKPD, Maman menegaskan siap hadir dan berdiskusi. “Kapanpun kami siap bertemu,” tandasnya. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: