Harga Anjlok, Petani Garam Kandanghaur Geram
KANDANGHAUR - Petani garam di Kecamatan Kandanghaur meradang, setelah cukup lama ini harganya anjlok. Saat ini petani menjual garam hasil produksinya Rp350 perkilogram. Sebelumnya harga garam lokal di kisaran Rp450 hingga Rp500 perkilo. Menurut petani, turunnya harga garam karena dipicu masuknya garam impor. Terlebih lagi kualitas garam impor lebih bagus dari garam lokal. Kondisi tersebut membuat sebagian petani terpaksa tidak menjual ke pasar dan disimpan, menunggu harga naik. Mantan ketua kelompok usaha garam Kecamatan Kandanghaur Adam mengatakan, saat ini sebagian besar petani garam menghentikan sementara aktifitasnya. Karena garam yang diproduksi sebelumnya masih tersimpan digudang. Menurutnya, petani menyimpan garamnya, dikarenakan harga saat ini anjlok. \"Faktornya karena banyak garam impor dipasaran, sehingga garam lokal harganya jatuh. Namun, kami tidak menyalahkan pemerintah. Sekarang kami (petani) menunggu harga garam naik,\" ujarnya kepada Radar, Sabtu (30/4). Menurut Adam, turunnya harga garam sudah terjadi sejak musim kemarau akhir tahun 2015 lalu. Hingga kini harganya Rp350 perkilogram. \"Petani berharap harga garam kembali stabil di angka Rp500-Rp600 perkilo. Syukur-syukur harganya lebih tinggi, di atas Rp 600 perkilogramnya,” harapnya. Masih kata Adam, di Kecamatan Kandanghaur terdapat sekitar 300 petani garam. Petani memproduksi garam, selain d ilahan yang khusus untuk penggaraman, juga memanfaatkan empan, ketika di musim kemarau.(kom)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: