Di Kantor Polisi pun Debt Kolektor Berani Main Keroyok

Di Kantor Polisi pun Debt Kolektor Berani Main Keroyok

CIREBON – Keterlaluan, aksi premanisme kini tak melihat tempat. Meskipun sudah meminta perlindungan di kantor polisi, tetap saja Kaidi alias Asiong (38) warga Perumahan Kecapi Mas Harjamukti dihajar oleh sekelompok preman di depan Mapolsek Seltim, Selasa (2/5) lalu. Peristiwa tersebut, terjadi lantaran Kaidi mempunyai sangkutan bisnis yang belum selesai dengan bos para debt kolektor hingga akhirnya peritiwa penganiayaan tersebut terjadi. Diceritakan oleh korban, saat itu ia didatangi oleh empat orang berbadan tegap, yang memintanya agar segera menyelesaikan urusan yang belum selesai dengan salah satu pengusaha batu bara. Setelah pertemuan tersebut, ia diminta datang ke salah satu hotel di Kota Cirebon. Namun karena khawatir dibunuh, ia akhirnya mengarahkan mobilnya ke Polsek Seltim. Rupanya hal tersebut memicu kemarahan dari para debt kolektor tersebut yang akhirnya mengejar mobil korban. Dan dengan tenangnya mereka (pelaku, red) masuk ke halaman Mako Polsek Seltim lalu mengeroyoknya. “Saat di depan Polsek, saya dikeroyok beberapa kali sampai terjatuh. Setelah ada polisi datang, para pelaku kemudian kabur takut ditangkap,” ujar Kaidi. Usai kejadian tersebut, Kaidi langsung membuat laporan polisi ke Polsek Seltim dan melaporkan para debt kolektor yang salah satunya sudah ia kenal. Rupanya hal tersebut malah membuat para pelaku emosi, Jumat (6/5), saat Kaidi sedang berada di depan rumah, ia kembali didatangi para pelaku pengeroyokan yang menegndarai mobil jenis Toyota Avanza warna putih. Para pelaku yang sekitar berjumlah lebih dari empat orang langsung menghajarnya beramai-ramai di depan anak dan istri korban membabi buta tanpa menghiraukan warga setempat. “Istri dan anak saya trauma melihat kejadian tersebut, saya dihajar habis-habisan, untungnya ditolong warga sekitar,” imbuhnya. Terpisah, kuasa hukum korban, Dan Bildansyah kepada Radar Cirebon menegaskan, pihak kepolisian harus bergerak cepat dan jangan takut dengan para preman. Menurutnya akibat kejadian ini kliennya merasa terancam keselamatannya dan membuat resah warga Kota Cirebon. “Mudah-mudahan polisi berani menangkap para pelaku pengeroyokan dan cepat segara ditangani kasusnya,” tegasnya. (dri)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: