Batik Majalengka Tidak Kalah Bagus, Tapi Sayang…

Batik Majalengka Tidak Kalah Bagus, Tapi Sayang…

PANYINGKIRAN - Keberadaan batik khas Majalengka ternyata tidak kalah dengan batik terkenal seperti batik Solo, Pekalongan atau Trusmi Cirebon. Menurut pengusaha suku cadang pesawat asal Desa Burujul Kulon, Kecamatan Jatiwangi Drs H Taufan Ansyar, motif batik hasil karya Herty Elit memiliki ciri khas kedaerahan seperti motif Nyi Rambut Kasih, Buah Maja, Tubagus Rangin, dan lainnya. \"Ternyata batik khas Majalengka cukup bagus dan potensial untuk terus dikembangkan, untuk menjadikan motif batik khas Majalengka lebih dikenal perlu upaya promosi yang lebih gencar, karena terkesan batik khas Majalengka masih kurang booming, dibandingkan batik Solo, Pekalongan maupun Cirebon,” kata Taufan saat mengunjungi Galery Batik Herty Elit di Desa Karya Mukti, Kecamatan Panyingkiran, usai mengikuti program Tokoh Mengajar di SMK Rise Majalengka, kemarin (4/5). Menurut pria kelahiran Bandung, 18 Juni 1962 yang juga  alumni SMPN 1 Jatiwangi dan SMAN 1 Jatiwangi ini, pengusaha dan pengrajin batik khas Majalengka untuk terus berkarya dan mengembangkan motif batik khas Majalengka misalnya dengan membuat motif batik Talaga Manggung, Talaga Herang, dan lainnya. \"Kami menilai batik karya Herty Elit tidak kalah dengan batik yang terkenal lainnya dan harganya pun cukup terjangkau,\" puji  suami dari Hj Yenny Suharyani ini. Ditambahkan Hj Yenny, dirinya baru tahu ternyata Majalengka memiliki motif batik khas Majalengka yang tidak kalah dengan batik terkenal yang sudah punya nama. Ibu tiga anak asal Pangalengan Bandung ini mengaku cukup tertarik dengan motif batik khas Majalengka tersebut yang memiliki ciri khas kedaerahan.  \"Mudah-mudahan ke depan batik Majalengka lebih terkenal di tanah air hingga mancanegara,” harap ibu tiga anak dari Moh Resha Yudiestira SHum, Febriansyah Rahman  Wibisana SE dan Ananda Nuryasyifa ini. Sementara itu, Maestro Batik Khas Majalengka, Hery Suhersono menyebutkan motif batik khas Majalengka yang baru di antaranya motif Ki Bagus Rangin, Beuteur dan  motif nguseup atau mancing. (ara)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: