Petugas Sensus Kesulitan Data Pelaku Usaha di Kabupaten Cirebon

Petugas Sensus Kesulitan Data Pelaku Usaha di Kabupaten Cirebon

SUMBER - Pencacahan sensus ekonomi yang dilakukan di Kabupaten Cirebon hingga saat ini sudah mencapai sekitar 70 persen. Pelaksanaan sensus yang melibatkan sebanyak 3.123 tenaga sensus ini bakal berakhir 31 Mei 2016. Namun, Kasi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Kabupaten Cirebon, Usto SSi optimis pelaksanaan sensus ekonomi bakal selesai tepat waktu. \"Laporan yang masuk, sudah ada 70 persen data yang sudah masuk,\" ungkapnya kepada Radar, 24/5). Dijelaskan Usto, setiap petugas sensus setiap hari melakukan pencacahan dan melaporkan hasilnya setelah selesai. Selama sensus ekonomi ini, para petugas menemui banyak kendala. Salah satunya kesulitan untuk mendata jumlah omzet di unit-unit usaha cabang yang berada di daerah, seperti Kantor Pos, Bank, Minimarket dan lainnya. Hal ini lantaran untuk mendapatkan data tersebut, harus menanyakan langsung ke kantor pusat atau cabang yang mengelola pemasukan dan pengeluaran. \"Maka dari itu, kita coba layangkan surat kepada perusahaan tersebut, untuk meminta data kolektif berapa omset perusahaan tersebut. Termasuk data pengeluaran dan pemasukan di beberapa unit usaha yang berada di kecamatan,\" bebernya. Usto mengatakan, pihaknya terus melengkapi data sensus saat ini. Hingga kini, belum ada data yang sudah komplet 100 persen. Karena memang ada beberapa pelaku usaha yang tidak sanggup mengisi. \"Kita optimis bisa mengejar target, maka dari itu, kita minta kerjasama semua pihak, terutama responden yang bersedia memberikan data,\" katanya. Selain itu, pihaknya juga kesulitan dalam hal mendata responden yang terkonsentrasi di suatu tempat, misalnya saja di Pasar Tegalgubug. Di sana kurang lebih ada 5.000 usaha yang harus didata satu blok oleh satu orang tenaga sensus. Dalam aturan pembagian blok, memang disebutkan satu blok sensus itu rata-rata mendata sekitar 80-120 bangunan usaha. \"Pembagian blok ini kan tahun 2009, jadi sudah tujuh tahun yang lalu. Sementara di lapangan ada penambahan jumlah sensus. Jadi terpaksa kendalanya di situ kita pecah dulu, akhirnya 20 orang tenaga sensus dari desa lain ikut membantu,\" jelasnya. Dia juga memastikan tidak akan terjadi double cover sensus yang dilakukan petugas. Hal itu lantaran pihaknya sudah melakukan pelatihan terlebih dahulu kepada petugas mengenai metode pencacahan. \"Untuk usaha yang tidak ada bangunannya kita cacah di rumah. Sedangkan apabila ada tempat usahanya bisa langsung di tempat. Jadi tidak ada double data,\" ujarnya. (jml)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: