Awal Puasa, Maling Datang dan Bawa Pergi Rp500 Juta

Awal Puasa, Maling Datang dan Bawa Pergi Rp500 Juta

CIREBON – Bagi sebagian masyarakat, Ramadan ternyata tak mengurangi niat untuk berbuat kejahatan. Segala bentuk kejahatan bukannya berkurang, justru masih ada dan kian marak. Beberapa hari ini, dua peristiwa perampokan dan pencurian terjadi di wilayah hukum Polres Cirebon Kota (Ciko) dan Polres Cirebon Kabupaten (Cikab). Peristiwa pertama terjadia, Jumat (3/6) lalu. Kawanan pencuri menyatroni sebuah kantor PT FJ yang merupakan distributor toko kelontong di Jl Raya Sunan Gunung Jati, Desa Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Dalam peristiwa ini, para pelaku berhasil menggasak uang sebesar Rp500 juta dari dalam brankas milik perusahaan tersebut. Meski kantor tersebut dikelilingi tembok tinggi, para pelaku rupanya berhasil masuk setelah membobol tembok belakang gudang lalu masuk ke dalam ruangan kantor dan menggondol uang tersebut.  Sayangnya, perusahaan tersebut tidak terpasang atau dilengkapi kamera pengintai CCTV. Kini kasus pencurian itu masih dalam penyelidikan Satreskrim Polres Cirebon Kota (Ciko). “Setelah melihat ada kejanggalan, kita langsung hubungi pihak perusahaan dan melaporkan ke polisi. Brankasnya dirusak, uang Rp500 juta di dalamnya dibawa kabur, ironisnya di sini (TKP, red) tak ada CCTV. Jadi tidak tahu persis kejadiannya, tapi dugaaanya saat dinihari maling beraksi ,”ujar salah satu driver PT FJ, Yusup (35) warga Desa Pamengkang, Kabupaten Cirebon. Di tempat terpisah, aksi perampokan terjadi di salah satu minimarket Desa Bakung Kidul, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Senin malam (5/6). Perampok yang berjumlah hanya seorang diri itu berhasil membuat dua karyawan minimarket yakni Usman (20) dan Sulaiman (21) tak bisa berbuat apa-apa karena ditodong menggunakan senjata api. Awalnya, sekitar pukul 23.00 WIB, saksi korban Usman dan Sulaiman yang saat itu sedang berada di dalam minimarket dikagetkan dengan suara ketukan dari balik rolling door yang sudah tertutup itu. Meski minimarket itu tutup, masih terdapat tiga anak kecil warga setempat sedang bermain sepak bola di areal parkir. Karena dikira yang mengetuk rolling door itu warga setempat yang hendak berbelanja secara mendadak, salah satu dari mereka kemudian membuka rolling door tersebut. Saat pintu sedikit terbuka, seorang pria menggunakan masker penutup wajah menerobos masuk sambil menodongkan senjata api diduga jenis pistol. Bahkan, pelaku juga menodong ketiga anak kecil yang sedang bermain bola itu, lalu dibawa masuk ke dalam minimarket. Untuk menyakinkan pistol itu asli, pelaku sempat menembakan satu peluru ke atas nyaris mengenai kepala Usman. Setelah kedua karyawan minimarket dan ketiga anak kecil berhasil disekap, pelaku lalu beraksi meminta agar Usman dan Sulaiman menyerahkan uang dalam mesin kasir dan menyuruh ketiga anak kecil itu mengumpulkan rokok di etalase toko. Setelah uang dan rokok terkumpul, pelaku lalu kabur masuk menuju sebuah areal pemakaman umum. Kasus tersebut langsung dilaporkan ke Polsek Klangenan dan masih dalam penyelidikan. Menurut Rohadi, warga setempat yang ditemui Radar Cirebon menuturkan, pelaku beraksi hanya sekitar 5 menit. “Di dalam minimarket sempat ngancem membunuh, malah dia lepas tembakan sekali. Pelaku itu minta uang dan rokok yang ada di etalase. Tiga anak kecil yang tadi digiring, dipaksa ngambilin rokok sekitar 40 bungkus dari etalase lalu diserahkan ke pelaku. Satu handphone milik karyawan minimarket dirampas. Saat minta uang yang di laci kasir, pelayannya menolak dan pelaku langsung kabur,” ujarnya. (dri)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: