Mendulang Pahala di Bulan Mulia

Mendulang Pahala di Bulan Mulia

RAMADHAN bulan penuh berkah yang disediakan oleh Allah ta’ala untuk para hamba-Nya yang ingin mendapatkan limpahan karunia dari Rabb (tuhan) nya, dimana setiapamal shaleh yang dikerjaka seorang hamba akan dilipat gandakan oleh Allah ta’ala sampai sepuluh kali lipat bahkan tujuhratus kali lipat, sebagaimana disebutkan didalam sebuah hadits qudsi (firman Allah diluar Al Qur’an) –artinya- : ”Setiap kebaikan akan dibalasi sampai sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuhratus kali lipat kecuali shiyam (puasa), dia untuk-Ku dan Aku akan membalasinya.” ( HR Muslim ). Sebagai hamba Allah ta’ala yang beriman kepada-Nya dan mengharapkan negeri Akhirat tentunya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas yang disediakan oleh Rabbnya ini, apalagi Allah ta’ala memerintahkan para hamba-Nya untuk bersegera dan berlomba dalam melakukan kebaikan-kebaikan sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya –artinya- :”Maka bersegeralah dalam melakukan kebaikan-kebaikan.” ( QS. Al Baqarah: 148 ) Maka saat kita berada dibulan yang begitu mulia, dimana amal seorang hamba dimuliakan oleh Allah ta’ala, seyogyanyalah waktu-waktu yang dilaluinya diisi dengan berbagai kebaikan ( selain amal yang wajib ). Kemudahan yang diberikan oleh Allah ta’ala kepada seorang hamba dalam menjalankan amal shaleh merupakan bentuk rahmat Allah ta’ala yang diberikan oleh-Nya kepada hamba tersebut, tetapi bila amal tersebut dilakukan karena didahului oleh amal-amal berikut :

  1. Kebiasaan memberi ( suka berbuat baik )
  2. Bertaqwa kepada Allah
  3. Membenarkan adanya surga dan mengharapkannya saat beramal.
Sebagaimana hal tersebut diisyaratkan oleh Allah ta’ala didalam firman-Nya ( maknanya ) :” Adapun barangsiapa suka memberi lagi bertaqwa dan membenarkan adanya surga maka Kami ( Allah ) akan memudahkannya untuk beramal dengan amal-amal shaleh.” ( QS Al Lail : 5-7 ) Sebaliknya bagi mereka yang berat beramal shaleh termasuk amal-amal yang diwajibkan, itu karena pelakunya tidak diharapkan kebaikannya oleh Alla ta’ala, sebagaimana disebutkan didalam sabda Nabi kita yang mulia (artinya ):”Sesungguhnya orang yang sengsara adalah orang yang diharamkan dari rahmat Allah pada bulan Ramadhan.” Tentunya beratnya seseorang beramal kebaikan atau amal shaleh berawal dari sebab-sebab yang ada pada dirinya, dan sebab-sebab itu adalah :
  1. Bakhil ( sulit memberi atau tidak suka berbuat kebaikan )
  2. Tidak peduli dengan aturan Allah ta’ala
  3. Mendustakan adanya surga atau tidak peduli dengan balasan amal diakhirat.
Sebagaimana hal tersebut diisyaratkan oleh Allah ta’ala didalam firman-Nya ( maknanya ) :” Adapun barangsiapa bakhil ( tidak suka memberi ) lagi tidak peduli dengan hukum Allah dan mendustakan adanya surga maka Kami ( Allah ) akan memudahkannya untuk beramal dengan amal keburukan.” Dari ini kita masing-masing bisa melihat dan menilai siapa diri kita dengan kembali kebelakang melihat kembali keadaan kita saat berhadapan dengan amal-amal shaleh apakah mudah untuk melakukannya ataukah berat, bila kita termasuk orang yang dimudahkan untuk beramal shaleh dan disertai dengan adanya harapan balasan baik dari Allah ta’ala maka itu merupakan rahmat-Nya yang harus kita jaga dan istiqamah diatasnya, namun bila sebaliknya yaitu berat beramal shaleh dan mudah berbuat maksiat maka takutlah karena itu merupakan tanda-tanda dari orang-orang yang dijauhkan dari rahmat Allah ta’ala. Oleh karenanya saat bulan Ramadhan tiba, dan itu mulai dimalam yang pertama Allah ta’ala menugaskan seorang Malaikat untuk menyeru ;” Wahai orang-orang yang menginginkan kebaikan bersegeralah, Wahai orang-orang yang mencari keburukan hentikanlah !” ( HR.At Tirmidzi dan Ibnu Majah ) Mari kita bersemangat untuk mendulang paha dibulan yang mulia ini semoga Allah ta’ala menjadikan kita orang-orang yang mulia didunia dan diakhirat. Washalallahu ‘ala Muhammadin wa alihi ajma’in, walhamdulillahi Rabbil ‘Alamin. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: