Portugal vs Austria, Buktikan Seleccao!

Portugal vs Austria, Buktikan Seleccao!

PARIS – Kata-kata Kari Arnason masih terngiang di telinga Fernando Santos. Bek tengah Islandia itu mengejek Cristiano Ronaldo dan Timnas Portugal sebagai skuad yang bermentalitas rendah. Benarkah itu? Hanya pembuktian di atas lapangan lah yang mampu menjawab benar atau tidaknya kata-kata dari Arnason itu. Tunggulah, begitu A Seleccao das Quinas –julukan Portugal– melakoni laga keduanya di Grup F menghadapi Austria di Parc des Princes, Paris, dini hari nanti WIB. Hanya dengan memastikan poin penuh dalam laga itu yang bisa membuktikan Ronaldo dkk bermental pemenang. \'\'Kali ini, kami harus mencetak lebih banyak gol lagi,\'\' koar Santos, dikutip dari Reuters. Ya, Portugal haram untuk mengulangi tren macetnya pada laga pembuka melawan Islandia lalu (14/6). Pasalnya, gara-gara tertahan 1-1 dengan debutan Euro itu, semifinalis Euro 2012 tersebut masih tercecer di posisi kedua di bawah Hungaria. Portugal beda dua poin dengan Hungaria yang mengemas tiga poin. Sedangkan Portugal baru satu poin. Nah, itulah arti pentingnya matchday kedua ini bagi negara berperingkat 8 FIFA itu. Begitu mengalahkan Austria, maka Portugal berpeluang besar meloloskan diri dari fase grup. Tinggal mengamankan minimal hasil seri saja menghadapi Hungaria pada laga terakhir Grup F (22/6). Santos belajar dari pengalaman di Saint-Etienne. Dalam catatan statistik Whoscored sepanjang Euro 2016 ini, Portugal menjadi tim dengan agresivitas tertinggi setelah mencatatkan 26 shots. Santos meminta pemainnya tidak lagi membuang-buang peluang. Seperti saat melewatkan 65 persen peluang golnya ke gawang Islandia. \'\'Kami harus bermain lebih sabar lagi. Cobalah mencetak gol dengan kepala yang dingin,\'\' kata pelatih yang mencatatkan persentase menang di angka 65 persen selama 1,5 tahun membesut Portugal itu. Karena itulah Santos menginstruksikan pemainnya untuk bermain lebih mobile dan meningkatkan intensitas permainannya. Santos sebagaimana dikutip dari Radio TSF memang tidak banyak mengubah skema mainnya. Formasi 4-4-2 diamond akan tetap dia pertahankan. Akan tetapi dengan tujuan menambah daya gedor di lini serangannya, minimal akan ada tiga pergantian pemain yang akan dilakukan mantan entraîneur Timnas Yunani itu. Posisi sayap kiri misalnya. Bukan lagi Joao Mario yang dipercaya Santos menjadi starter untuk posisi tersebut. Sebaliknya, Santos mempercayakan posisi itu kepada Ricardo Quaresma yang disebut-sebut punya kecepatan lari setara Ronaldo. Lalu, posisi di belakang Ronaldo-Nani akan coba diberikan untuk Renato Sanches. Dari posisinya, Sanches dan Danilo Pereira memang sama-sama central midfielder. Hanya saja, Sanches punya posisi kedua sebagai attacking midfielder. Berkaca dari rapor di laga pertamanya, baik Quaresma ataupun Sanches sama-sama bermain sebagai pengganti menit ke-75-an. Hasilnya, bermain sebagai pengganti tercatat sekitar dua kali kedua pemain ini merepotkan defense Islandia. Selain memperkuat starter di lini serangnya dengan pemain yang punya pace, Santos pun tidak luput dengan di lini belakang. Santos tahu, Ricardo Carvalho bisa bermain lambat, sebagai gantinya di posisi bek tengah Jose Fonte bisa dia jajal. \'\'Saya harus menyiapkan segalanya, karena segalanya bisa terjadi,\'\' sebut Santos. \'\'Yang jelas harus ada proporsi yang berbeda antara melawan Islandia kemarin dengan melawan Austria. Tunjukkan respons kalian dalam pertandingan kedua ini,\'\' harap Santos kepada para pemainnya, seperti dikutip dari A Bola. Dari sisi head to head-nya pertemuan kedua negara ini lebih sering berakhir seri. Dari delapan kali bentrok, empat kali seri dan empat lainnya dibagi rata antara kedua tim. Nah, andaikan Sanches masuk dalam daftar pemain yang masuk starter, maka gelandang anyar Bayern Muenchen itu bakal menuai sensasi dalam Euro pertamanya ini. Sanches bisa saja menggeser status Ronaldo sebagai starter termuda Portugal sepanjang keikut sertaannya di Euro. Ronaldo starter saat Euro 2004 pada usia 19 tahun 130 hari. Sementara, kalau dini hari nanti menjadi starter maka Sanches bakal berusia 18 tahun 305 hari begitu masuk di menit pertama pertandingan. Sanches yang baru menjalani Euro pertamanya tahun ini menilai Austria masih punya peluang menjungkalkan Portugal. Meskipun pada laga pertama Das Team -julukan Austria- kalah atas Hungaria 0-2 (14/6). \'\'Setiap laga selalu sulit, semua tahu itu. Namun, kami harus menjadi tim yang agresif,\'\' ungkap Sanches dalam wawancaranya kepada situs resmi UEFA. \'\'Akan tetapi, waspadalah. Austria datang ke sini bukan untuk menjadi pecundang. Mereka juga ingin menang. Kalah sekali lagi, maka mereka pun harus bersiap pulang lebih awal, kami waspadai itu,\'\' imbuhnya. Defense Portugal harus waspada dengan kebiasaan crossing-crossing tim besutan Marcel Koller itu. Christian Fuchs, Marcel Sabitzer dan David Alaba menjadi pemain yang bakal melempar bola-bola menentukan ke depan gawang Rui Patricio. Ingat, Austria juga mempunyai striker jago heading seperti Marko Arnautovic. Sanches menggaris bawahi Alaba sebagai pengumpan jitu dari jarak jauh Austria. Akurasi 44,4 persen bola-bola jauh pemain Bayern itu bisa menjadi pembunuh Portugal. \'\'Special plan untuk Alaba? Rasanya tidak perlu. Bukan hanya Alaba pemain yang memiliki keahlian menendang jarak jauh seperti dia,\'\' ungkapnya. Koller secara terpisah ketar-ketir dengan kekuatan defense-nya. Kalau tim sekaliber Hungaria saja bisa menggelontorkan dua gol, bagaimana dengan Portugal yang punya Ronaldo? Robert Almer –penjaga gawang Austria– bukan tidak mungkin akan memungut bola dari gawangnya sendiri. Koller menuturkan, dia tidak akan membiarkan Ronaldo mencetak gol pertamanya ke gawang Austria. Itu sebagaimana dikutip dari situs Laola. \'\'Kualitas kemampuan individual Ronaldo sudah tidak perlu ditanyakan lagi, semua juga tahu. Tinggal bagaimana caranya kami untuk terus me-marking-nya dan tidak membiarkan Ronaldo mendapatkan bola,\'\' ungkap Koller, yang kemungkinan bakal menjajal strategi man to man marking untuk Ronaldo. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: