Pungli PPDB Marak di SD

Pungli PPDB Marak di SD

Komisi C Akui Banyak Terima Laporan LEMAHWUNGKUK -  Pungutan liar (pungli) marak di sejumlah sekolah dasar. Informasi yang berhasil dihimpun Radar, pungli terjadi di beberapa SD di Kecamatan Lemahwungkuk. Di antaranya ada SD Pegajahan dan SD Karang Anom. “Mereka memunguti uang sebesar Rp30 ribu setiap siswa untuk mendaftar ke SMP secara kolektif. Ya anak saya diminta Rp30 ribu buat kolektif daftar ke SMP. Katanya kalau pake online susah,” ungkap orang tua siswa yang enggan dikorankan namanya, tinggal di Mandalangan, Kasepuhan, kemarin. Ia menjelaskan, tidak hanya anaknya saja yang dipungut, tapi beberapa anak sekolah yang tinggal di daerahnya juga dimintai uang dengan dalih untuk mendaftarkan secara kolektif. “Rata-rata 30 ribu, tapi ada juga yang Rp50 ribu. Mereka sekolah di dekat-dekat sini, ya Lemahwungkuk ini banyak punglinya,” terangnya. Masih menurut informasi yang berhasil dihimpun Radar, di Kecamatan Kejaksan, tarif pungli PPDB berkisar Rp50 ribu-Rp100 ribu. Bahkan, tidak tanggung-tanggung, di SD Kramat 2, masing-masing siswa ditarif Rp100 ribu. “Di SD Kramat 2, pungutannya sampai Rp100 ribu mba per siswa. Motongnya dari tabungan anak-anak,” ujar Sutirman, warga Evakuasi. Terpisah, Anggota Komisi C DPRD Kota Cirebon, Andie Riyanto Lie mengatakan, pihaknya sudah menerima banyak laporan mengenai praktik pungli sebagai uang pendaftaran kolektif dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama. “Kalau ini dibiarkan, ini menjadi contoh yang tidak baik. Mau jadi apa kota ini kalau sedikit-sedikit pungli,” ujarnya melalui telepon. Andie menegaskan, jika budaya pungli terus dibiarkan, maka kualitas pendidikan Kota Cirebon tidak akan pernah maju. Pembangunan yang diharapkan pasti tak akan terwujud. “Mau dikemanakan anak bangsa ini jika pungli dibiarkan. Saya akan pantau terus dan konfirmasi ke disdik,” ujarnya. Dikonfirmasi, pihak sekolah yang diduga melakukan pungli dengan dalih pendaftaran online secara kolektif masih belum mau berkomentar, terkait dugaan pungli tersebut. Ditambah saat Radar mendatangi beberapa sekolah di Kecamatan Lemahwungkuk, di antaranya SDN Pegajahan dan SDN Karang Anom, Sabtu (30/6) sekolah nampak sepi. Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Anwar Sanusi SPd MM berjanji akan memantau dan menindak tegas apabila mendapati pungli saat PPDB berlangsung. Justru dilakukannya sistem PPDB Online, adalah untuk mencegah terjadinya pungli. Namun mereka memanfaatkan celah untuk melakukan pungli. “Saya akan pantau nanti pungli tersebut seperti apa dan bagaimana,” tandasnya. (aff/kmg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: