Polisi Belum Terima Laporan Nenek Jual Cucunya

Polisi Belum Terima Laporan Nenek Jual Cucunya

CIREBON – Kasus dugaan nenek jual cucu di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, belum dilaporkan ke polisi. Kepolisian Polsek Lemahabang belum menerima laporan dari ibu sang bayi, MW (20). Kapolsek Lemahabang Kompol Suyono melalui Kanit Reskrim Ipda Agung kegat dan baru tahu ada kasus tersebut. Meski baru tahu, dia akan melakukan penyelidikan kebenaran kabar tersebut. “Jika memang ada laporan, kami juga akan bergerak cepat dan mengusutnya,“ katanya saat dikonfirmasi Radar Cirebon. Polisi akan berkoordinasi dengan RT di mana kejadian itu terjadi. “Kami akan coba koordinasi dengan ketua RT-nya. Jika memang benar ada kasus seperti itu, kita langsung gerak. Ini sudah termasuk kasus travicking penjualan manusia, terlebih lagi seorang bayi,” katanya. Aryadi, ketua RT di desa yang terjadi dugaan penjualan bayi mengatakan, kasus itu tidak mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Cirebon. Menurutnya, kasus itu bisa dibilang sadis lantaran seorang nenek memisahkan cucunya sendiri dari ibu kandungnya. “Kami sebagai RT sangat prihatin, karena korban ini termasuk perempuan yang memiliki kekurangan mental. Sehingga sangat menyayangkan jika kasus ini tidak diperhatikan,“ kata dia. Seperti berita sebelumnya, seorang wanita 20 tahun berinisial MW menuding ibu kandungnya telah menjual anaknya kepada seseorang di Ciamis. Dugaan penjualan bayi ini menjadi heboh setelah MW menceritakan hal itu ke aparat desa. “Katanya dititipkan ke salah satu saudara di wilayah Ciamis. Tapi saat ditelusuri ke Ciamis dengan ditemani RT, ternyata tidak ada. Saya merasa anak kandung saya dijual oleh ibu saya sendiri,” ujar MW saat menceritakan hal itu di depan perangkat desa dan RT, Selasa lalu (19/7). MW sendiri mengaku melahirkan seorang bayi tanpa ayah. Dia juga menuding ibunya telah menjualnya ke lelaki hidung belang. “Saya sudah capek mencari anak saya ke mana-mana tapi tidak ada hasilnya. Sampai saya melaporkan ke pemerintah desa dengan harapan saya bertemu dengan anak,“ katanya. Sementara pengurus RT, Aryadi, mengatakan MW memiliki permasalahan sosial. Aryadi merasa kaget setelah mendengar cerita MW. “Dia mengaku telah dipaksa untuk melayani laki-laki hidung belang. Dan saat melahirkan, anak kandungnya itu tidak berada di sampingnya. Kami ikut mencarinya, tetap tidak ada hasil. Ada dugaan bayi dijual oleh neneknya sendiri, walau selama ini katanya dititipkan ke saudaranya di wilayah Ciamis,“ katanya. Masih dikatakan Aryadi, pihaknya akan terus membantu dan mendampingi MW untuk mencari keberadaan anak kandungnya yang baru dilahirkan itu. “Kami merasa kasihan. Selain mengandung tanpa suami, dia juga memiliki permasalahan sosial. Jadi kami akan terus mencoba mendampingi dia untuk mencari anak kandungnya,” ujar Aryadi. (arn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: