Kreativitas Qisthie Cinintya; Pop Up Jadi Bisnis Menjanjikan

Kreativitas Qisthie Cinintya; Pop Up Jadi Bisnis Menjanjikan

Dengan sedikit kreativitas, dia mengubah kartu ucapan dan foto lebih menarik menjadi tiga dimensi. Format ini tentu lebih mengena untuk mengabadikan momen penting, dari sekadar citra dua dimensi. Laporan: MIKE DWI SETIAWATI, Cirebon MEMBERI hadiah ulang tahun berupa kartu ucapan atau foto mungkin sudah tidak lagi in untuk sekarang ini. Namun ternyata kartu ucapan pop up atau pop up frame, ternyata memberi nilai lain. Bahkan, belakangan semakin digemari. Berbekal sedikit kreativitas, Qisthie Cinintya (24) mengubah sebuah foto atau kartu ucapan menjadi lebih hidup dan lebih menarik. Saat ini, kartu pop up tidak hanya berfungsi sebagai kartu ucapan. Namun dapat pula dijadikan hiasan atau media edukasi dan bisnis. Bahkan kreasi pop up sudah diakui sebagai kreativitas seni bernilai tinggi di dunia. Seni pop up sebenarnya adalah teknik hasil akhir sebuah karya dalam berbentuk 3D atau tiga dimensi. Tiga dimensi berarti karya itu tidak datar, karena dibuat seolah-olah keluar dari desain. Dengan penyelesaian model pop up, Qisthie merasa begitu banyak dapat dikembangkan dan membuat sebuah kartu ucapan menjadi spesial. Ide awal usaha itu bermula saat Qisthie masih duduk di bangku kuliah. Saat itu, ada rekannya yang ingin memberi kado ulang tahun dengan biaya yang murah namun unik. Qisthie terinspirasi membuat pop up frame yang memang sedang tren saat itu. Qisthie mengolah foto dengan bantuan peranti lunak komputer, mencetak, menggunting dan memotong hingga menjadi gambar menarik. Gambar-gambar itu kemudian dia kolase dan kemas dalam frame tiga dimensi supaya lebih menarik. Hasilnya, meski masih sangat sederhana dan minim hiasan, berhasil membuat banyak orang terkesima dan memesan. \"Banyak yang bilang lucu dan unik. Kemudian ada yang menyarankan untuk saya tekuni dan jadikan bisnis. Ya akhirnya saya coba dan syukur terus berjalan hingga sekarang,\" tuturnya. Berbekal ide yang tidak pernah habis, Qisthie mempromosikan karyanya dari mulut ke mulut dan lewat akun instagram @theprancingpaper. Soal harga untuk pop up frame ukuran 8R dibanderol hanya Rp160 ribu dan ukuran 12R Rp200 ribu. Sedangkan, untuk pop up card mulai dari Rp75 ribu sampai Rp100 ribu. Berbeda dari pop up kebanyakan, Qisthie mengungkapkan produknya memiliki detail dan potongan lebih presisi, sehingga lebih rapi dan menarik. Untuk mempertahankan kualitas, dia selalu memiliki tema unik dan menarik. Kreativitas menjadi kunci utama keberhasilan bisnis ini. \"Bisnis pop up bukan hanya mampu mengemas dengan menarik, melainkan juga bermain seni dan kreativitas. Meski semua orang bisa membuat pop up, kreativitas itu tidak bisa dicontoh,\" kata gadis lulusan S1 Fashion Design Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil Bandung itu. Saat melayani pelanggan, bila pesanan sudah masuk, Qisthie browsing tema yang diinginkan, lalu mengembangkan lagi. Qisthie selalu berusaha mewujudkan pesanan para pelanggan dengan improvisasi melalui seni itu. Pada awal usaha, pemesan masih teman-teman terdekat Qisthie. Namun kini berkembang. Beberapa contoh karya dipajang di media sosial. \"Kalau dulu mayoritas pemesan dari dalam Kota Cirebon, sekarang sudah lumayan banyak, pernah ada pemesan dari Lampung juga,\" ungkapnya. Qisthie berencana terus berkreasi mengembangkan usaha. Ia tak terpaku pada basic photo scrap. Apapun yang unik dan kreatif bisa digagas dan diwujudkan. \"Bisa bikin kreasi mahar pop up juga,\" pungkasnya. (*)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: