Pemprov Jabar Dukung Swasembada Daging

Pemprov Jabar Dukung Swasembada Daging

KARAWANG- Pemprov Jawa Barat terus menumbuhkan kekuatan swasembada daging menjadi sebuah upaya penting  dalam menghasilkan generasi penerus yang berkualitas untuk membangun bangsa Indonesia.  Hal tersebut pun menjadi spirit Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mendukung swasembada daging di tahun ke-9. Dalam kesempatan gelaran Kontes Ternak ke-35 dan Panen Pedet ke-2 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 di Karawang, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan, sejumlah genetik hewan ternak telah diakui dunia dan menjadi potensi yang baik seperti domba garut, kambing parahyangan dan sapi pasundan merupakan galur murni wilayah Jawa Barat. \"Kita punya potensi untuk menyiapkan daging bagi masyarakat Jawa Barat dan Indonesia. Kekuatan pengembangan peternakan ini akan terus kita lakukan melalui sebuah upaya kebijakan. Dengan memenuhi protein dari daging akan membuat potensi generasi penerus yang penuh nutrisi yang baik,\" ujarnya. Dikatakan gubernur, pola peternakan di Jawa Barat bukan hanya sekedar merupakan hobi atau menjual menunggu momen. Pola perubahan ternak ekonomi berkelanjutan harus dilakukan oleh masyarakat. \"Saat ternaknya cukup waktu untuk dijual, harus langsung dijual jangan tunggu momentum bulan haji. Kalau ditunggu lama, mereka rugi kasih pakannya. Upaya perubahan pola ini harus dilakukan peternak,\" ungkap pria yang diakrab Aher ini. Aher mengakui Jawa Barat merupakan produsen daging sapi terendah dibandingkan dengan Jawa Tengan dan Jawa Timur. Akan tetapi juga merupakan wilayah terbanyak yang mengkonsumsi daging. Sehingga daging sapi sebanyak 69,94 persen masih dipenuhi dari luar Jawa Barat. Demikian pula untuk pemenuhan kebutuhan industri pengolahan susu  Jawa Barat,  kurang lebih sebanyak 80 persen masih  dipenuhi dari luar Jawa Barat. \"Selain itu, kebutuhan Indonesia sekitar 3 juta ekor sapi potong pertahun, namun masih kurang harusnya 5 juta ekor. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah harus mengimpor. Atau kita harus memiliki 5 juta ekor sapi betina untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia,\" ucapnya. Untuk memenuhi kebutuhan sapi betina di Jawa Barat, Aher mengaku membutuhkan waktu sekitar 9 tahun. \"Kalau tidak dimulai dari sekarang, kapan kita mau mulai, massa mau impor terus,\" tegasnya. Dalam keseriusan mendukung swasembada daging, Aher mengaku akan mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan setiap kabupaten atau kota harus memiliki wilayah pengembalaan atau pengangonan secara khusus. \"Ini harus dilakukan disetiap kecamatan, kalau tidak dilakukan maka akan menyingkirkan potensi peternakan di Jawa Barat,\" katanya. Aher juga meminta dalam kesempatan gelaran Kontes Ternak ke-35 dan Panen Pedet ke-2 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016 harus menjadi sebuah motivasi untuk terus mengembangkan gengsi ternak disetiap daerah. \"Agar lebih meriah, saya minta tahun depan panitia untuk menambah lagi kategorinya. Karena tidak sebagian daerah memilihara domba garut atau sapi FE. Jadi harus ditambah seperti kambing parahyangan. Sehingga semua daerah akan terus memacu dunia peternakan kita,\" tuturnya. Sementara itu Ketua Pelaksana Kontes Ternak ke-35 dan Panen Pedet ke-2 Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2016, Dody Firman Nugraha menyebutkan acara tersebut diikuti oleh 500 peserta dari seluruh wilayah Jawa Barat. Beberapa kategori lomba yang disiapkan diantaranya adala kategori kontes ternak sapi perah hasil IB, kategori ayam pelung dan award kelompok pembibit ternak di 6 komoditi yakni sapi potong, sapi perah, domba, kambing, ayam buras dan itik. \"Saat ini juga ada sebanyak 200 ekor dari 6 kabupaten dan kota mewakili Jawa Barat yang ikut serta. Sementara kita laporkan telah lahir sebanyak 1.177 ekor pedet sapi potong dari 13.767 ekor sapi bunting hasil program GBIB dan 10.320 ekor sapi pedet dari hasil IB regular,\" terangnya. Ia menyebutkan lomba kontes ini diharapkan menjadi upaya mempersatukan dan membangun dunia peternakan di Jawa Barat. \"Karena saat ini kebutuhan Jawa Barat setiap tahunnya sekitar 500 ribu ekor sapi, sedangkan kita baru berhasil memproduksi sekitar 150 ribu ekor sapi. Sementara sisanya dari luar Jawa Barat,\" pungkasnya. (use)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: