Calhaj Diminta Tenang, Jamin Visa akan Keluar
KUNINGAN - Agar kejadian keterlambatan visa turun tidak terulang lagi, maka pihak Kemenag Kuningan saat ini terus melakukan berbagai upaya agar visa secepatnya turun. Saat ini, mereka tengah melakukan rapat evaluasi pemberangkatan calon haji tingkat Jawa Barat di Asrama/Embarkasi Bekasi. Diharapkan, calhaj yang akan berangkat pada kloter 58 lancar. Total yang akan berangkat adalah 338 orang. “Insya Allaah visa kloter 58 tidak terlambat. Akan kami kawal terus penyelesaiannya. Hari ini juga kasi Penyelengara Haji dan Umrah sedang rapat evaluasi pemberangkatan calon haji tingkat Jawa Barat di Asrama/ Embarkasi Bekasi. Mohon para calhaj Kuningan tetap tenang dan jaga terus kesehatan,” tandas Kasubag TU Kemenang Kuningan Drs H Yusron Kholid MSi kepada Radar, kemarin. Yusron menerangkan, para calhaj jangan mempunyai pemikiran buruk kejadian kemarin terulang. Sebab, pihak pemerintah tentu belajar evaluasi dari kejadian sebelumnya. “Manusia belajar dari pengalaman, dan itu yang akan kami lakukan. Kejadian ini bukan Kuningan saja tapi nasional,” jelas dia. Terpisah, Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah H Hamzah Rukmana membenarkan dirinya tengah rapat. Saat ini fokus pada pemberangkatan kloter 58 yang berangkat tanggal 30 Agustus. “Setelah beres pemberangkatan kloter 5, maka kita fokus ke 58. Kini kami terus mengerus calhaj yang belum dapat visa dan yakin bisa barangkat sesuai jadwal,” ucap dia. Pada kesempatan itu, Hamzah mengklarifikasi bahawa calhaj sebanyak 782, ditambah embilan orang petugas. Sehingga total menjadi 291 orang. Pada saat laporan bupati kata dia disebutakn 778 orang. “Kami juga meminta calhaj tenang dan juga jaga kesehatan. Biarlah pemerintah yang mengurus masalah visa. Pemerintah memiliki kewajiban dan pasti membatu,” jelas dia. Sekadar informasi kejadian keterlambatan visa membuat banyak calhaj was-was. Isu banyak yang mengundurkan diri juga santer. Namun, hingga saat ini pihak Kemenag menerangkan tidak ada perubah kuota pada kloter 58. UTAK-ATIK SUSUNAN KLOTER Sementara itu, persoalan visa menyebabkan ratusan calon jamaah haji (CJH) di sejumlah daerah mengalami penundaan keberangkatan. Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan, permasalahan tersebut disebabkan ulah panitia penyelenggara ibadah haji (PPIH) di daerah yang mengutak-atik susunan kelompok terbang (kloter) CJH. Hal itu terungkap dari daftar CJH yang mengalami penundaan pemberangkatan lantaran visa haji mereka belum keluar. Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Abdul Djamil menyatakan, sesuai susunan kloter para CJH yang tertunda itu semestinya masuk dalam gelombang kedua yang berangkat pada 22 Agustus hingga 4 September 2016. Kekacauan pemberangkatan tersebut berimbas pada tertundanya CJH di beberapa daerah. Visa mereka belum keluar sampai jadwal keberangkatan yang sudah ditetapkan. Di antaranya, 181 CJH gelombang I asal Kabupaten Sumedang Jawa Barat. ”Untuk di Sumedang ada 591 jamaah, gelombang I kloter 7 visanya sudah penuh, tapi yang kloter 65 gelombang II belum selesai,” ungkap Abdul. Abdul memastikan, CJH asal Sumedang yang tertunda keberangkatannya merupakan calon jamaah yang semestinya masuk tahap II. Mereka meminta berangkat di gelombang I dengan alasan ingin berangkat bersama-sama pembimbingnya. ”Nah, pembimbing itu pelunasannya (visa) ada di gelombang II,” terangnya. Kondisi itu menyebabkan visa mereka seolah belum keluar. Sesuai prosedur, pengurusan visa mengikuti selesainya pelunasan masing-masing CJH. Dia menjelaskan, CJH yang berangkat di kloter-kloter awal dan telah mendapatkan visa merupakan calon jamaah yang disesuaikan dengan pelunasan tersebut. ”Kami minta kepada teman-teman di daerah untuk tidak membongkar susunan kloter yang sudah disusun berdasar pengurusan visa,” pintanya. Menurutnya, persoalan visa tersebut sudah diantisipasi jauh-jauh hari. Pihaknya telah menyusun kloter dan membuat pra manifest para CJH sebelum menentukan jadwal keberangkatan. Kloter yang telah disusun itu menjadi acuan untuk memberangkatkan CJH dan mengurus visa secara berurutan. ”Yang kami urus itu visa untuk kloter-kloter awal, bukan kloter tinggi,” imbuhnya. Lantas bagaimana dengan CJH yang gagal berangkat sesuai jadwal? Abdul mengimbau para CJH tidak khawatir. Dia memastikan seluruh CJH bakal berangkat sampai dengan batas penutupan penerbangan Arab Saudi 4 September mendatang. ”Akan kami berangkatkan di kloter berikutnya. Sampai saat ini tinggal 266 visa yang ada di kedutaan Arab Saudi,” bebernya. Abdul telah meminta seluruh petugas haji di daerah untuk mempertahankan urutan kloter sesuai dengan pengurusan visa. Selain di Sumedang, kata dia, persoalan serupa juga terjadi di Jawa Tengah, khususnya Solo. ”Membongkar susunan kloter hanya boleh dilakukan untuk keadaan darurat saja, seperti ada jamaah yang sakit dan tidak diizinkan terbang oleh dokter,” tutupnya. (mus/tyo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: