Interchange Jalan-Jalan sebelum Tayang di Indonesia

Interchange Jalan-Jalan sebelum Tayang di Indonesia

FILM terbaru Nicholas Saputra dan Prisia Nasution, Interchange, membawa kabar bahagia dunia perfilman tanah air. Karena Interchange bakal diputar di ajang Toronto International Film Festival (TIFF) 2016, teritori Amerika Utara, 8-18 September mendatang. Sebelumnya, Interchange tampil di Locarno Film Festival, Swiss, awal Agustus, film thriller fantasy. Selain Nico dan Prisia, ada bintang-bintang Malaysia yang jadi pemainnya. Yakni, Shaheizy Sam, Iedil Putra, Nadiya Nisaa, Alvin Wong, dan Chew Kin Wah. Lewat film itulah Prisia bertemu Iedil. Mereka lalu menikah pada 1 Juni lalu. Interchange diproduksi Apparat yang bekerja sama dengan Cinesurya Pictures. Agen internasional ditangani oleh Reel Suspect yang berbasis di Paris dan XYZ Films untuk teritori Amerika Utara. Fauzan Zidni, produser dari Cinesurya Pictures, mengungkapkan bahwa kesempatan tampil di dua festival besar tersebut merupakan sesuatu yang sangat disyukuri. Di Locarno, Swiss, Interchange diputar di pentas outdoor di hadapan 8 ribu pengunjung. Nico, Prisia, Iedil, Sam, dan sutradara turut hadir. Ditampilkan pada slot tengah malam waktu setempat, pengunjung festival film yang dihelat sejak 1946 itu memberikan sambutan meriah. \"Kami merasa terhormat bisa mendapatkan kesempatan ini. Sebelum dirilis untuk masyarakat luas, jalan-jalan dulu ke festival film dunia,” ujar Fauzan. Interchange berkisah tentang detektif (Shaheizy Sam) dan fotografer forensik Adam (Iedil Putra) yang menyelesaikan sebuah serial pembunuhan sadis misterius. Suatu hari, Adam menemukan sosok tetangga apartemen, Iva (Prisia Nasution), yang kerap dipotretnya. Ada sesuatu yang menarik Adam untuk mulai menyukai Iva, perempuan dari Kalimantan. Namun, semakin dalam keterlibatannya dengan Iva membawa Adam menuju misteri berikutnya, dunia mistis Iva hingga pertemuan dengan makhluk supranatural yang diperankan Nicholas Saputra. Penasaran dengan filmnya? Harap bersabar. Rilis untuk Indonesia baru dijadwalkan pada awal 2017 setelah tayang di Malaysia akhir tahun ini. Setelah TIFF 2016, Interchange rencananya juga tayang di beberapa festival film berikutnya. ”Nanti kami sampaikan jika sudah official,” ujar Fauzan. Selain Interchange, film Indonesia lain yang akan ke TIFF adalah Headshot. Karya duet sutradara Timo Tjahjanto dan Kimo Stamboel itu dijadwalkan tayang pada 9 September mendatang. Menurut produser Wicky V Olindo, selain di TIFF, film yang dibintangi Iko Uwais, Chelsea Islan, dan Julie Estelle tersebut juga akan tayang di tujuh festival film internasional lainnya. ”Untuk nama-nama festivalnya, kami belum bisa memberi tahu. Kita tunggu saja pengumuman dari mereka. Tapi, beberapa memang sudah confirm. Headshot ini jadi pembicaraan festival di luar,” tutur Wicky pada konferensi pers di Lounge XXI, Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (18/8). Bagi Iko, TIFF bukan barang baru. Film pertamanya, The Raid, juga melakukan world premiere di festival tersebut pada 2011. Kala itu, The Raid mendapat apresiasi positif. Menurut dia, film action dan seni bela diri asal Indonesia cukup mencuri perhatian. Film yang dimainkannya bisa diputar perdana di festival internasional membuat Chelse bangga. ”Harapannya, setelah ini lebih banyak lagi film Indonesia yang bisa diputar perdana di festival film dunia,” ujar Chelsea. Headshot adalah film laga. Para pemain harus melakoni latihan intensif untuk menguasai koreografi. Sebelum setuju bergabung, Chelsea sempat ragu. Dia membayangkan betapa sulitnya proses produksi. ”Tapi, setelah tahu pasti aman, saya jadi yakin,” ungkap pemain film Rudy Habibie itu. Lewat Headshot, Chelsea berharap bisa membuka peluang bermain dalam film laga lainnya. ”Kalau ada (film laga) lagi, saya mau,” ucap perempuan yang dikabarkan tengah dekat dengan aktor Chicco Jerikho itu. (nor/and/c6/ayi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: