Leicester City v Chelsea, Lebih dari Sekadar Trofi
LEICESTER – Mempertahankan gelar juara di Premier League? Atau mencoba peruntungannya untuk membawa pulang Si Kuping Besar, sebutan trofi Liga Champions? Kedua mimpi itu yang terlalu jauh dibayangkan Leicester City. Ada mimpi terdekat yang bisa menjaga gengsi Leicester sebagai klub juara bertahan Premier League. Mimpi itu dari Piala Liga. Akan tetapi, Wes Morgan dkk harus bersiap kehilangan mimpi tersebut lebih awal. Sebab, pada putaran ketiga Piala Liga di King Power Stadium, Leicester dini hari nanti WIB klub yang berjuluk The Foxes tersebut kedatangan tamu besar. Ya, Chelsea dengan Antonio Conte di belakangnya bisa menjadi pemupus mimpi Claudio Ranieri itu lebih dini. Terlepas dari kekalahan Chelsea atas Liverpool di Premier League pekan lalu (17/9), Chelsea di musim ini tidak seperti musim lalu. Chelsea musim lalu selalu kesulitan ketika meladeni Leicester. Dari dua kali pertemuannya di Premier League, sekali berakhir imbang dan satu laga lainnya berakhir manis untuk Leicester. Dilansir ESPN, The Tinkerman –julukan Ranieri– timnya bakal melanjutkan dominasi tersebut pada musim ini. \'\'Ya, sebagai orang Italia, saya sangat senang apabila dapat mengamankan kemenangan di kandang sendiri. Akan lebih manis lagi jika dengan disertai menang cleansheet,\'\' koar Ranieri dalam wawancaranya di situs resmi klub. Dua victory terakhir yang dijadikan Ranieri sebagai modalnya. Itu didapat dari kemenangan 3-0 di kandang Club Brugge pada laga pertama fase grup Liga Champions (15/9), yang dilanjutkan dengan skor sama pada laga Premier League akhir pekan kemarin (17/9) melawan Burnley. Bedanya, ancaman dari Club Brugge dan Burnley tidak sebesar yang disiapkan Chelsea. Karena itulah Ranieri kemungkinan besar tidak banyak merombak komposisi defense-nya. Dari posisi penjaga gawang, Kasper Schmeichel masih menjalani pemulihan pasca cedera. Lalu, untuk back four tetap menempatkan Morgan dan Danny Simpson. Luis Hernandez dan Jeffrey Schlupp berpotensi dimainkan Ranieri. Chelsea kemungkinan memainkan Michy Batshuayi, bukan Diego Costa. Batshuayi mempunyai kelebihan dari kecepatannya. Dengan kelebihan itu, maka Morgan bisa menjadi cover bagi striker yang berkebangsaan Belgia itu. \'\'Saya sudah peringatkan ke pemain, pertahankan permainan seperti kemarin itu,\'\' kata Ranieri. \'\'Segera ambil alih pertandingan, bergerak dengan cepat, dan cetaklah gol sepenting melakukan cleansheet lagi,\'\' lanjut Ranieri. Sementara itu, bagi Conte ini merupakan head to head ketiganya dengan sesama pelatih Italia di Inggris. Bedanya, dua laga sebelumnya di Premier League. Yaitu dengan melawan Watford-nya Walter Mazzarri dan Swansea yang punya Francesco Guidolin di belakangnya. Dengan jadwal di akhir pekan ini (24/9) menghadapi Arsenal di Premier League, maka Conte tidak akan bemain full team. Media-media di Inggris menyebut, Cesc Fabregas akan dimainkan sebagai starter. Dengan Cesc, maka Chelsea tidak bermain dengan 4-1-4-1-nya. Melainkan 4-2-3-1. Fabregas bakal berperan sebagai poros ganda bersama Nemanja Matic. Berbicara kepada Sky Sports, Conte meminta pemainnya supaya tidak mengulangi kesalahan saat tumbang dari Liverpool kemarin. Ingat, Leicester punya pemain-pemain pembeda. Meski tanpa Riyad Mahrez dan Jamie Vardy, masih ada Islam Slimani yang menjadi ancaman defense Chelsea. \'\'Pahamilah setiap situasi yang ada di lapangan,\'\' harap pelatih yang memenangi dua dari tiga pertandingan head to head-nya dengan Ranieri itu. Walaupun melakukan setidaknya delapan atau sembilan perubahan, Italiano berusia 47 tahun itu meminta pemainnya untuk tetap bermain layaknya tim besar. Klub besar yang selalu haus kemenangan. \'\'Tunjukkan di lapangan kalau memang tim ini adalah tim besar. Berpikirlah bahwa kalianlah yang akan jadi nomor satu,\'\' tegasnya. Selama menjadi klub raksasa Inggris lebih dari satu dekade terakhir, Chelsea tidak peduli arti di balik trofi Piala Liga. Piala Liga sering dianggap trofi dengan gengsi rendah di antara klub-klub elite di Premier League. Chelsea sejak era Roman Abramovich sudah tiga kali menjuarainya, yaitu pada musim 2004-2005, 2006-2007 dan 2014-2015. Dalam situs resmi klub, penjaga gawang Thibaut Courtois yang bakal diistirahatkan pada laga kali ini berpesan kepada rekan-rekannya untuk tetap mempertahankan tradisi itu. \'\'Apapun itu, Piala ini penting bagi kami, musim ini kami ingin memenanginya. Kami paham benar bagaimana permainan tim ini (Leicester), kami pasti bisa (mengalahkan Leicester),\'\' klaim Courtois. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: