Pembangunan Sirkuit Belum Ada Kajian Matang
INDRAMAYU – Anggota DPRD Indramayu mendukung keinginan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Sport Center (SC), agar pembangunan sirkuit dihentikan terlebih dahulu sebelum ada kejelasan. Ketua Fraksi PKB, Ahmad Mujani Nur SHI mengatakan, pembangunan sirkuit tersebut terkesan sangat tergesa-gesa sehingga merugikan para pedagang yang berjualan di tempat tersebut. “Saya sih setuju kalau pembangunan sirkuit dihentikan dulu untuk sementara, sambil menunggu kejelasan dari seluruh dinas terkait,” ujar Mujani. Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Roni Januri, juga menyesalkan pelaksanaan pembangunan sirkuit di kawasan SC. Pasalnya dalam pembangunan tersebut terkesan tidak ada koordinasi yang jelas antara tiga OPD terkait. Yaitu Dinas Cipta Karya, Dinas Pemuda Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata, serta Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan. “Kalau saya cermati pekerjaan pembangunan sirkuit di kawasan SC memang tidak ada koordinasi yang jelas di antara dinas terkait. Bahkan pedagang juga tidak diajak bicara. Untuk itulah saya minta pekerjaan dihentikan dan jangan dilanjutkan,” jelasnya. Anggota DPRD lainnya, H Ahmad Fathoni, juga mempertanyakan kajian pembangunan sirkuit tersebut. Pasalnya akan ada dampak sosial dari pembangunan sirkuit tersebut. Komentar keras juga diungkapkan anggota Fraksi PKB, Muhammad Solihin S SosI. Menurutnya, perencanaan pembangunan sirkuit di kawasan SC kurang matang. Ia pun berharap agar segera dilakukan pertemuan, yang dihadiri oleh ketiga kepala dinas terkait. Hal ini sangat penting agar persoalan tidak terus berlarut-larut. “Yang pasti pekerjaan pembangunan sirkuit di kawasan SC jangan sampai merugikan kedua belah pihak. Kalau pembangunan itu justru merugikan masyarakat, tentunya kami akan menolak,” tandasnya. Sementara Kepala Dinas Cipta Karya, H Didi Supriadi ST menjelaskan, sesuai dengan fungsinya kawasan SC memang diperuntukan bagi kegiatan olahraga. Kebetulan pada tahun 2016 ini mendapat anggaran bantuan provinsi, dan digunakan untuk penataan kawasan SC. Didi juga mengatakan wajar kalau DPRD tidak tahu soal anggaran tersebut, karena memang baru turun pada Februari 2016 ketika APBD 2016 sudah diketuk. “Itu juga bukan pembangunan sirkuit, tapi hanya untuk roadrace, drag, slalom buat sepeda motor,” kilah Didi. (oet)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: