Hasil Panen Kedelai di Leuwimunding Menyusut

Hasil Panen Kedelai di Leuwimunding Menyusut

LEUWIMUNDING - Petani kedelai di Desa Mirat Kecamatan Leuwimunding mengeluhkan hasil panen tanamannya menyusut akibat cuaca buruk yang terjadi beberapa pekan terakhir ini. Sering diguyur hujan mengakibatkan tanaman tidak tumbuh dan berbuah secara maksimal. Salah seorang petani kedelai, Mulyana (72) mengaku lahan seluas 1/4 hektare sengaja ditanami palawija jenis kedelai sebagai tumpang sari padi. Biasanya setiap tahun menghasilkan 7-8 kuintal sekali panen. \"Tapi kali ini turun hampir separuhnya yaitu hanya mendapatkan 3-4 kuintal saja. Mungkin selain faktor cuaca, kesalahan menanam bibit jenis palawija ini menjadi penyebab menyusutnya hasil panen. Biasanya kalau pakai jenis Lilis dan Lokon (jenis varietas kedelai) lumayan bagus,\" tuturnya di sela aktivitasnya memanen, Selasa (27/9). Selain hasil panen menyusut, tidak dibarengi dengan harga kacang di tingkat petani yang hanya dihargai Rp8 ribu per kilogramnya. Lahan seluas 300 bata lebih ini sengaja ditanami kacang untuk mendapatkan keuntungan dari hasil panen. \"Musim ketiga ini beberapa jenis tanaman kami tanami tidak hanya kacang kedelai melainkan sayuran salah satunya mentimun. Ini sebagai awal persiapan menanam padi pada bulan depannya. Hasil ini biasa kami jual ke pengusaha tahu di Cisambeng Kecamatan Palasah,\" paparnya. Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Majalengka Ir H Wawan Suwandi MP mengapresiasi masih adanya petani di Majalengka yang masih menanam jenis kacang kedelai. Pasalnya, setiap tahunnya minat petani untuk menaman kacang kedelai terus berkurang. \"Ada sekitar lebih dari 1.500 hektare lahan kosong yang bisa dimanfaatkan dengan menanam kedelai setiap tahunnya. Namun jumlah ini terus berkurang karena minat petani,\" sebutnya. Dua tahun yang lalu masih ada lahan seluas 420 hektare tersebar di Majalengka masih dimanfaatkan petani dengan menanam kacang kedelai. Hanya saja tahun ini jauh lebih berkurang di bawah angka 200 hektare. Beberapa yang masih menanam kacang kedelai notabene adalah petani lama yang masih aktif melakukan tumpang sari padi dengan tanaman lain meski harga jual panennya kurang bagus. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: