Sendratari Babad Dermayu; Camat Patrol Jadi Raden Arya Wiralodra
Masih dalam rangkaian Festival Cimanuk 2016 memperingati Hari Jadi ke-489 Kabupaten Indramayu, panitia menggelar pergelaran kolosal Sendratari Babad Dermayu, Selasa (11/10) malam, di Alun-alun Indramayu. Pementasan para penari Sanggar Awang Uwung pimpinan Drs Wergul W Darkum ini ternyata memukau penonton yang hadir. Laporan: UTOYO PRIE ACHDI, INDRAMAYU SELAIN melibatkan puluhan penari, yang menarik dalam pertunjukan ini adalah tampilnya actor pendatang baru, yang berasal dari kalangan pejabat. Di antaranya Camat Patrol. Teguh Budiarso S Sos MSi yang memerankan tokoh Raden Arya Wiralodra . Sementara Ki Tinggil diperankan Camat Kertasmaya, Drs Basuni. Kolaborasi dengan dalang wayang kulit dan diiringi musik tradisional, pertunjukan tari-tarian besutan sutradara Wergul W Darkum ini benar-benar menarik. Babad Dermayu menceritakan perjalanan Kota Indramayu dari masa ke masa sejak abad ke-5 sampai abad 17. Mulai Kerajaan Manukrawa, Padjajaran, Sumedang Larang, Majapahit sampai Mataram Islam. Di awali dengan narasi dari dalang wayang kulit yang mengisahkan Indramayu abad ke-5 di bawah Kerajaan Manukrawa, belasan penari yang berkostum kerajaan tampak melenggak-lenggok di atas panggung dengan gerakan yang gemulai. Setelah itu, muncul tari topeng kelana yang menjadi tarian khas Indramayu. Saat Indramayu di bawah Kerajaan Demak, belasan penari rudat yang menandakan zaman Islam bermunculan memenuhi seisi panggung. Puncak pertunjukan terjadi saat Indramayu di bawah kekuasaaan Kerajaan Mataram Islam. Di adegan ini, muncul Raden Wiralodra beserta Ki Tinggil dan Nyi Endang Dharma. Pertunjukan ditutup ketika para penari mengajak penonton untuk menari di panggung yang menandakan diresmikannya pedukuhan Dharma Ayu, cikal bakal Kabupaten Indramayu. Pemeran Wiralodra, Teguh Budiarso mengaku merasa mendapat kehormatan berperan sebagai Raden Arya Wiralodra. Teguh yang tidak punya bakat menari, malam itu tampil sangat baik sebagai Raden Wiralodra. Ia mampu mengimbangi gerakan-gerakan luwes Nyi Endang Dharma yang diperankan penari dari Sanggar Awang-Uwung. “Saya benar-benar merasa tersanjung dan mendapat kehormatan berperan menjadi Raden Wiralodra. Ini sangat luar biasa. Jiwa dan raga saya tergetar saat memerankan Raden Wiralodra. Aura mistisnya terasa sekali. Mungkin ini terjadi karena beliau tokoh pendiri Indramayu yang sangat dihormati dan disegani,” ungkapnya. Teguh juga mengaku berziarah terlebih dahulu ke makam Raden Wiralodra yang terletak di Kecamatan Sindang, sebelum pentas. Senada dengan Teguh, Camat Kertasmaya Basuni mengaku sangat senang dapat berpartisipasi dalam sendratari ini. “Saya dan Mas Teguh hanya latihan dua kali. Alhamdulillah saya senang sekali bisa tampil di acara ini,” ujar Basuni. Sendratari Babad Dermayu merupakan rangkaian dari Festival Cimanuk 2016. Koreografer nasional, Wangi Indriya yang hadir di acara tersebut sangat mengapresiasi penampilan Sanggar Awang-Uwung. “Bagus sekali gerakannya, sangat luwes. Benar-benar tontonan yang menarik untuk dilihat,” ujarnya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: