Mapolsek Pangenan Dikirimi “Paket Bom”
PANGENAN - Mapolsek Pangenan yang berada di Jl Raya Pangenan Nomor 61 (Km 15 Cirebon-Losari), Kabupaten Cirebon dikagetkan dengan bungkusan mencurigakan sekitar pukul 10.30, kemarin (13/8). Kotak bekas ice cream berbahan plastik putih yang terbungkus tas berwarna biru tersebut diduga bom aktif yang siap meledak. Karena mendapati barang mencurigakan, Kapolsek Pangenan AKP Jufrini SH langsung mengubungi Kapolres Cirebon AKBP Heru Henrianto Bachtiar SIK MSi beserta Danbrimob Detasemen C Jawa Barat, AKBP Umar Sumardi SIK MSi. Kebetulan, Kapolres dan Komandan Brimob sedang memantau arus mudik di Pantura, tepatnya di Losari Jawa Barat. Setelah tiba di Mapolsek Pangenan, Danbrimob kemudian menghampiri bungkusan. Secara perlahan-lahan dan tanpa pelindung, Danbrimob melucuti tas warna biru bertuliskan Jl Pasuketan Nomor 52 Telp (0231) 202188, fax (0231) 233104 Cirebon. Setelah dibuka, kemudian diperiksa juga bagian-bagian dalam tas berupa wadah plastik bekas ice cream warna putih berbentuk elips. Wajah tegang terlihat dari anggota kepolisian yang berada di Mapolsek Pangenan. Ada sekitar belasan anggota polisi yang memantau penjinakan benda yang diduga bom. Ketegangan ini karena secara berani dilucuti sendirian oleh Danbrimob tanpa pelindung apa pun. Setelah diperiksa satu per satu bagian dalam bekas bungkusan ice cream tersebut, Danbrimob meminta bantuan anak buahnya untuk diambilkan pisau. Kemudian, pisau tersebut digunakan untuk membuka benda yang diduga bom. Dengan perlahan-lahan dan berkeringat dingin, Danbrimob menusuk satu kali benda tersebut. Setelah itu, dicabut lagi pisau yang barusan ditusukkan. Lalu, raut wajah Danbrimob terlihat terlepas dari ketegangan. Dia langsung merobek benda tersebut secara keseluruhan hingga tutupnya terbuka lebar. \"Ternyata bukan bom. Ada kacang hijau di sini. Bagaimana kalau dibikin kolak saja?\" canda Danbrimob sambil mengangkat benda warna putih tersebut karena sudah memastikan benda itu bukan bom, melainkan hanya kacang hijau saja. Anggota kepolisian yang berada di Mapolsek Pangenan ikut merasa lega. Sebagai barang bukti, benda mencurigakan tersebut diamankan di Mapolsek Pangenan. Menurut Kapolres Cirebon, AKBP Hero Henrianto SIK MSi melalui Kapolsek Pangenan AKP Jufrini SH, munculnya benda mencurigakan berawal dari adanya kernet elf jurusan Babakan-Cirebon yang berhenti tepat di depan Mapolsek Pangenan. Kemudian, kernet itu memanggil anggota Mapolsek Pangenan. \"Pak, ini ada titipan,\" seru Jufrini sambil mempraktikkan kernet tersebut memanggil-manggil anggota kepolisian. Jufrini menambahkan, setelah benda itu ditaruh di garasi pintu keluar Mapolsek Pangenan, kemudian si kernet langsung pergi. \"Kernet itu dipanggil-panggil anggota kami untuk berhenti dulu. Tapi dia tetap melaju kencang,\" ujarnya. Polsek Pangenan tidak begitu saja membawa benda tersebut. Karena mencurigakan, dilihat isi benda yang diletakkan si kernet. \"Benda itu cukup berat dan bersuara berisik kalau digoyang-goyang. Ada sekitar 5 kilogram lebih. Karena kita khawatir itu bahan peledak yang dipadatkan, maka kita lapor ke kapolres,\" urainya. Lebih rinci Jufrini menjelaskan, ketika si kernet elf bernomor polisi E 7689 K melaju kencang bersama mobilnya ke Cirebon, maka anggota Polsek Pangenan melakukan pengejaran. Hingga di terminal Harjamukti, si kernet dimintai keterangan dan dibawa ke Mapolsek Pangenan. \"Kata si kernet itu, ada orang yang menitipkan benda di tas biru itu. Sayangnya, ketika anggota kami memeriksa elf tersebut, orangnya sudah turun duluan. Kata si kernet, turun di tiga berlian kemudian naik angkot jurusan GM (Gunungsari-Mundu, red). Karena tidak ketemu si pemilik barang ini, kita mintai keterangan dari si kernet,\" jelasnya. Soal pemilik benda yang berisi kacang hijau, Jufrini membenarkan bahwa anggotanya ada yang dititipi kerabatnya. \"Memang, anggota saya itu, Bripka Bambang, katanya akan diantari kacang hijau untuk berbuka puasa, tapi mentah. Namun, pada prinsipnya, kita bersikap waspada, apalagi ini jelang Idulfitri. Semua harus waspada,\" pesannya. Dia melanjutkan, bagi masyarakat yang ingin memberikan sesuatu barang kepada anggota kepolisian, baik benda hidup atau mati, supaya lapor dulu kepada yang piket. \"Saya juga sempat kebingungan dan kaget atas kejadian ini. Saya hanya ingin berpesan, kepada warga yang mengunjungi kantor polisi, di mana pun, kapan pun, harus lapor piket dulu,\" imbuhnya. Sementara itu, Samsudin (38), kernet elf jurusan Babakan-Cirebon membenarkan ada yang menitipkan benda tersebut kepadanya. \"Benar Mas, saya yang naro benda itu di depan Mapolsek Pangenan karena disuruh oleh penumpang saya. Dia (penumpang, red) perempuan, kulitnya putih. Naik elf saya dari pertigaan Desa Dompyong Wetan-Babakan. Bawa benda itu lalu nyuruh saya naro di pagar Mapolsek Pangenan,\" kata dia. Samsudin sempat menangis ketika dirinya merasa merepotkan anggota kepolisian. \"Saya juga minta maaf kalau ternyata benda yang saya taruh di depan pintu keluar Mapolsek Pangenan menjadi perhatian serius. Padahal saya hanya menuruti perintah penumpang saja,\" terangnya sambil menangis meminta maaf di hadapan Kapolres dan Danbrimob. Karena tidak terjadi kesalahan fatal, Samsudin diperbolehkan pulang dan kembali menjalankan rutinitasnya sebagai kernet. (mid/kin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: