Lampung Gelar Festival Qasidah Nasional ke-XXI
BANDAR LAMPUNG—Provinsi Lampung siap menggelar perhelatan nasional Festival Seni Qasidah Bintang Vokalis Tingkat Nasional ke-XXI di Lapangan Korpri, Kantor Gubernur Lampung, Bandar Lampung, 22-27 November 2016. Sebanyak 34 provinsi terkonfirmasi hadir mengikuti tiga jenis lomba yakni qasidah, nasyid, dan rebana. Menurut Ketua Umum DPW Lembaga Seni Qasidah Indonesia (LASQI) Lampung Aprilani Yustin Ridho Ficardo, Lampung tidak membuat target khusus untuk juara, tapi berbuat yang terbaik. “Meskipun festival ini menggelar tiga lomba, Lampung tetap ingin berbuat yang terbaik. Lomba tahun ini tergolong skala kecil. Lomba besarnya berlangsung di Sumatera Barat tahun 2017,” kata Aprilani Yustin Ficardo, di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur Lampung, Jumat (21/10/2016). Provinsi Lampung menjadi tuan rumah berdasarkan keputusan rapat pimpinan nasional LASQI di Kendari Sulawesi Tenggara pada 18 November 2015. Yustin yang juga istri Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo itu mengatakan akan memanfaatkan momentum ini untuk mempromosikan kepada Lampung kepada seluruh . “Kami menampilkan kesenian, kerajinan, kuliner khas Lampung, dan mempromosikan objek pariwisata di sehingga diharapkan Lampung dapat lebih dikenal di seluruh Indonesia,” kata Yustin. Dengan mengusung tema ‘Melalui musik Islami menuju masyarakat madani’, ajang ini menggelar lomba bintang vokalis dalam tiga kategori yakni anak-anak (putra/putri) usia 7--14 tahun, remaja (putra/putri) usia 15--24 tahun, dan dewasa (putra/putri) usia 25--40 tahun. Kemudian, lomba busana muslimah yang dibagi dalam kategori putra dan putri, bazar produk kearifan lokal dan seminar musik Islami bertema ‘Menelisik perjalanan musik Islami di Indonesia’. “Dalam lomba busana ini, kami ingin para wanita pengurus organisasi tampil. Jadi, jangan semua pragawati,” kata dia. Yustin meminta kontingen Lampung dapat berbuat yang terbaik. Apalagi Lampung masuk enam besar nasional kategori vokalis wanita. “Jangan jadi beban, tapi berbuat yang maksimal. Lawan terberat dari Sumatera Barat dan Aceh. Namun harus waspada juga kontingen dari Jawa yang persiapannya matang dan lama,” kata Yustin yang juga Ketua Dewan Kesenian Lampung (DKL) itu. Dari sisi penjurian, panitia menghadirkan 19 Dewan juri pusat dari DPP LASQI ditambah juri daerah yang dipilih dan ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Lampung. Perhelatan pertama di Lampung ini, menurut Yustin, akan menjadi momentum pembinaan dan perkembangan qasidah. “Lampung ini salah satu basis pesantren di Indonesia. Potensi perkembangan qasidah di berbagai pesantren dan masyarakat sekitar pesantren cukup tinggi,” kata Yustin.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: