Sampah, Bau Busuk di Pinggir Jalan
Sampah di Sekitar Bong Kiriman Orang Luar Caracas CILIMUS - Kendati sudah berungkali Bupati H Acep Purnama meminta masyarakatnya untuk tidak membuang sampah sembarangan termasuk ke sungai, tapi imbauan itu tak diindahkan warga. Buktinya, masyarakat masih suka membuang sampah ke pinggir jalan ketimbang ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS). Itu terjadi di Jalan Caracas-Cibuntu tepatnya di sekitar bong China. Di tempat ini, nyaris sepanjang 10 meteran, pinggir jalan dipenuhi aneka jenis sampah. Mulai dari bangkai ayam sampai sampah rumah tangga yang dibungkus kantong plastik dan karung berjejer di ruas jalan yang tiga bulan lalu dilebarkan tersebut. Dari pantauan Radar, aksi pembuangan sampah sembarangan oleh warga mulai terjadi sejak dua bulan lalu. Entah siapa yang kali pertama menjadikan kebun yang berada di samping jalan sebagai lokasi pembuangan sampah, hingga hari ini jumlah sampahnya semakin banyak. Aroma tak sedap langsung tercium begitu melintas di ruas jalan itu. Belum ada upaya dari Pemdes Caracas atau Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Kabupaten Kuningan untuk mengatasi tumpukan sampah di lokasi tersebut. Bukan hanya itu, di tempat itu juga tidak ada spanduk larangan membuang sampah. Salah seorang warga, Nurhidayati yang setiap hari melintas di jalan itu menyesalkan aksi buang sampah sembarangan oleh orang tidak dikenal di tempat tersebut. Selain menebarkan aroma tudak sedap, keberadaan sampah yang berserakan itu juga kurang enak dipandang. Dia berharap agar ruas jalan penghubung antar perbatasan tersebut kembali bebas dari sampah, seperti ketika jalan itu dilebarkan. “Tadinya hanya ada beberapa kantong plastik berukuran kecil yang dibuang warga di tempat itu. Tapi sekarang sudah seperti TPS. Sampahnya juga kelihatan berasal dari mana-mana. Ada bangkai ayam, sampah rumah tangga dan sampah lainnya. Kalau hujan, makin bau ketika lewat di tempat tersebut,” katanya. Hada, petugas kebersihan Desa Caracas, Kecamatan Cilimus, mengaku kesal dengan ulah oknum tidak bertanggung jawab yang membuang sampah sembarangan di sisi jalan. Hada menduga, pelaku pembuangan sampah bukan warga Caracas, kemungkinan berasal dari pengendara motor dan mobil yang pulang dari pasar. Atau bisa saja warga yang melintas membawa sampah dari rumah, dan membuangnya ke tempat itu. “Kalau warga Caracas tidak mungkin. Soalnya sampah rumah tangga mereka kami yang tangani. Ini pasti ulah mereka yang pulang dari pasar atau sengaja lewat sambil buang sampah yang dibawa dari rumahnya,” tegas Hada dengan nada kesal. Untuk penanganan kebersihan sampah di desanya, sambung dia, pihak desa mempekerjakan lima pegawai yang bertugas mengangkut sampah dari setiap rumah warga Caracas ke TPS yang berada di jalan lingkar timur. Sampah-sampah itu dimasukan ke kontainer yang kemudian diangkut mobil sampah BPLHD ke TPSA Ciniru. “Kami menyewa kontainer itu sebulan lebih dari Rp1 juta. Belum termasuk uang rokok sopir truk sampah. Jadi, sampah di sekitar bong China itu bukan buangan warga Caracas karena sampah dari warga Caracas kami buang ke TPS jalan baru. Sedangkan yang di bong China, kami tidak tahu menahu,” ujar Hada. Melihat banyaknya sampah yang berserakan di pinggir jalan, Hada merasa gusar. Bahkan dia berencana menjebak pembuang sampah sembarang di tempat itu, dan membawanya ke balai desa untuk dikenakan denda. Dia meminta warga untuk tidak lagi membuang sampah sembarangan. “Saya sudah lapor ke Pak Kades Caracas terkait sampah di jalan Caracas-Cibuntu. Pak kades juga sangat marah, dan meminta kami untuk memagar kebun yang berada di pinggir jalan. Biar tidak ada lagi yang membuang sampah sembarangan,” rungutnya kesal. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: