Satpol PP Dinilai Tebang Pilih ,

Satpol PP Dinilai Tebang Pilih ,

Penertiban Reklame Tak Merata, Bekerja ketika Bupati Marah  \"\"SUMBER– Satpol PP Kabupaten Cirebon akhirnya turun ke jalan menertibkan reklame dan berbagai media promosi lainnya, kemarin. Razia itu dilakukan di sepanjang jalan by pass Kedawung-Palimanan. Mereka menurunkan semua poster iklan, baik milik individu (pejabat dan para calon bupati, red), maupun baliho atau poster komersial yang sudah habis masa berlakunya. Gebrakan Satpol PP ini menyusul instruksi bupati yang meminta agar sejumlah reklame dan poster tak berizin yang dipajang sepanjang pinggiran jalan di Kabupaten Cirebon agar ditertibkan. Sebanyak 10 mobil berisi penuh atribut promosi jadi barang bukti. Bahkan, spanduk promosi pencalonan Dedi Supardi menjadi bakal calon Gubernur Jawa Barat ikut disita, termasuk Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan Lc dan H Nurul Qomar SSos MM. Menurut Kasatpol PP Kabupaten Cirebon Drs H Yayat Ruhiyat MM, media promosi yang disita adalah yang tak berizin, dipasang di taman kota dan ditempel di pohon. “Karena melanggar aturan, kami copot,” tuturnya. Tindakan ini akan terus dilanjutkan ke ruas jalan yang lain dan diharapkan tepat tanggal 17 Agustus jalanan di wilayah Kabupaten Cirebon sudah bersih dari gangguan media promosi tersebut. “Kita ingin pas HUT RI jalanan tidak kotor dari ribuan reklame dan poster apalagi sekarang sedang momen mudik,” ungkapnya. Sementara, Ato Suharto salah seorang kader partai besar di Indonesia menyayangkan tindakan Satpol PP yang terkesan tebang pilih dalam mencabut dan merusak media promosi yang sudah terpasang di pinggir jalan. Sebab, razia hanya wilayah pantura Kedawung hingga Palimanan. “Ini sangat tidak adil,” paparnya. Jika memang Satpol PP ingin menegakkan aturan daerah, lanjut dia, seharusnya dilakukan sejak. “Bukan karena faktor bupati yang marah-marah akibat banyaknya poster yang ditempel di pohon. Padahal, sebelumnya banyak media promosi baik individu maupun komersil yang dipasang asal-asalan dan tidak memperhatihkan norma keindahan wilayah. Satpol PP bekerja karena bupati marah, sehingga yang lain kena imbasnya,” terangnya. Selain itu, dia pesimistis Satpol PP bisa membersihkan semua media promosi itu hingga saat pelaksanaan upacara 17 Agustus. “Banyaknya jalan dan ratusan ribu media promosi yang sudah tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cirebon saya yakin tidak akan mampu dibersihkan hingga besok (hari ini, red). Berapa personel Pol PP, apakah mampu menertibkan semua media promosi tersebut. Jangan mimpilah,” tandasnya. (jun)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: