Tol Kanci-Pejagan Dianggap Lalai, Warga Siap Turun Jalan
CIREBON - Ketua Forum Pemuda Mahasiswa Cirebon, Samsul Arif, datangi Polres Cirebon untuk melengkapi surat izin demo. Surat pemberitahuan dan izin ke Polres Cirebon itu dalam hal penyikapan jalan tol Kanci-Pejagan, Kamis (3/11). Menurut Samsul Arif, tol Kanci-Pejagan dinilai lalai dalam tanggung jawab kepada warga sekitar. Salah satunya pelaksanaan dana terkait ekonomi, pembangunan, dan sosial atau coorporate social responsibility (CSR). Sejak tahun 2009 sampai 2016, warga Desa Japura Bakti, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, tidak pernah merasakan dana CSR terkait lingkungan sekitar. Tetapi, imbas dari pembangunan tol sendiri sangat kompleks. Masalah itu salah satunya penataan lingkungan yang tidak sesuai. Banyak jalan yang rusak terkena arus air banjir. Karena banyak saluran yang tersumbat, terus meninggalkan perawatan begitu saja tidak ada perbaikan. \"Tidak hanya masalah lingkungan, namun tidak pernah ada untuk perekrutan tenaga kerja pribumi. Sampai saat ini untuk warga Japurabakti nol persen. Berarti dari pengusaha tol Kanci-Pejagan artinya tidak menghormati tradisi dan budaya,\" Katanya Menurut Samsul, dalam tuntutan hak kenyamanan masyarakat dan kesalahan pihak tol. Warga pada hari Selasa, 8 November, akan melakukan aksi turun jalan menuju Kantor SMR Semesta Marga Raya. Sebelumnya, Samsul sudah berulang kali menegur SMR. Tapi seakan-akan diabaikan. Bahkan, dirinya juga sudah pernah melakukan audiensi dengan membuat kesepakatan. \"Kesepakatan untuk pembikinan pengajuan surat keluhan dari masyarakat serta tuntutannya. Akan tapi sampai saat ini belum ada tanggapan,\" tukasnya. (cecep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: