OJK Wujudkan Sistem Keuangan Masyarakat Sehat

OJK Wujudkan Sistem Keuangan Masyarakat Sehat

CIREBON - Dalam kurun waktu 2013-2016, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat berbagai capaian. Hal ini disampaikan bersamaan dengan kegiatan Focus Discussion Group (FGD) serta survei bersama stakeholder dan kalangan lainnya di Santika Hotel Cirebon, Senin (7/11). Sesuai dengan masterplan untuk sektor jasa keuangan 2015-2019, di antaranya mengoptimalkan peran sektor jasa keuangan guna percepatan dan pertumbuhan ekonomi. Kepala Sub Bagian Direktorat Perizinan Strategi OJK Pusat Haramain Billady mengungkapkan, poin lain dari masterplan sektor jasa keuangan untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Selain itu, mewujudkan financial masyarakat serta mendukung upaya peningkatan pembangunan (inklusif). Dalam perjalanannya, selama 5 tahun OJK telah menerbitkan 142 POJK dan 111 SEOJK. Sementara untuk Kantor OJK Cirebon sendiri beberapa waktu lalu telah meresmikan. Di antaranya Tim Percepatam Akses Keuangan Daerah (TPAKD) dan Satgas Waspada Investasi Daerah. \"OJK termasuk kantor Cirebon terus berupaya mewujudkan kegiatan sektor jasa keuangan yang sehat,\" ungkapnya. Secara nasional, lanjut Haramain, OJK telah membuat berbagai program, salah satunya Jaring. Pembiayaan untuk sektor perikanan dan kelautan, capaian per Januari 2016 Rp22 triliun. Ada juga program Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk pelaku UMKM. Di mana sampai saat ini telah mencapai 15,6 juta debitur dengan nominal Rp 154,8 triliun. Begitu juga dengan program lain yaitu Laku Pandai yang masih akan terus dilakukan sosialisasi. Untuk menyasar seluruh lapisan masyarakat sosialisasi juga akan dibuat melalui event, bukan hanya seminar. \"Disesuaikan dengan sasarannya, kalau sosialisasi dengan seminar masyarakat lebih susah untuk datang, kalau dengan acara lebih mudah mengajaknya,\" ujar dia. Laku Pandai merupakan layanan kegiatan perbankan dan atau layanan keuangan lainnya yang dilakukan tidak melalui kantor, melainkan kerjasama dengan pihak lain yang didukung menggunakan sarana teknologi informasi. Berdasar data triwulan II 2015 tercatat 2.258 agen, 5.174 nasabah dari rekening BSA dan total saldo BSA Rp1,39 miliar. Pada triwulan II 2016 jumlah agen naik menjadi 104.707, 1.626.068 nasabah dengan total saldo telah mencapai Rp63,7 miliar. (tta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: