Honda DBL All-Star 2016 Disambut Istimewa di Rumah Baru Kings

Honda DBL All-Star 2016 Disambut Istimewa di Rumah Baru Kings

Laporan: Rosyidan dan Dipta Wahyu dari Sacramento “There’s no place like home.”  Demikian kalimat yang tertulis di layar lebar di atas lapangan basket Golden 1 Center Kamis malam waktu setempat atau kemarin WIB (11/11). Rupanya, itu pulalah yang dirasakan rombongan Honda DBL Indonesia All-Star 2016 di rumah baru Sacramento Kings tersebut. Mereka diterima seperti anggota keluarga besar Kings sendiri. SAMBUTAN hangat dirasakan rombongan DBL All-Star sejak tiba di Golden 1 Center. Rombongan-rombongan lain yang datang untuk menyaksikan laga antara Sacramento Kings menjamu Los Angeles Lakers selalu menyapa ramah para pemain DBL All-Star. Beberapa bahkan menyerukan kalimat, “Let’s go Indonesia!” Atau sekadar mengucapkan selamat datang. Tiba sekitar satu jam sebelum laga, rombongan DBL All-Star diterima langsung oleh Scott Freshour, manajer entertainment Sacramento Kings. Rombongan DBL All-Star yang kemarin didampingi Direktur Utama PT DBL Indonesia Azrul Ananda sempat memberikan cenderamata kepada Scott sebelum kemudian berfoto bersama di tengah lapangan. Menjelang waktu pemanasan resmi, beberapa pemain DBL All-Star dipanggil turun. Mereka berbaris di tepi lapangan menyambut para pemain Kings yang masuk untuk melakukan pemanasan. “Awalnya saya di atas (bangku penonton), lalu saya lihat Nia (Millania Angela) ke bawah. Saya kemudian juga dipanggil ke lapangan. Saya tahu saya akan melihat pemain NBA lebih dekat, tapi ternyata saya menyalami mereka satu-satu ketika akan masuk lapangan!’’ ujar Juliena Hartono, pemain putri dari SMA St Louis 1 Surabaya. “Saya tidak nyangka sama sekali. Biasanya saya melihat mereka di media sosial, sekarang saya jadi bagian di media sosial itu. Saya lihat Darren (Benaya Budiman) bahkan sampai menangis,’’ tambah Juliena. Darren, pemain dari SMA Bina Bakti 1 Bandung, menjadi pemain pertama dalam barisan DBL All-Star yang disalami pemain Kings ketika memasuki lapangan. Pemain dengan tinggi badan 187 cm itu tak pernah menyangka apa yang baru saja dia alami. ”Terharu sekali. Pertama kali ke Amerika tapi bisa dapat pengalaman sebanyak ini. Rasanya luar biasa,” kata Darren. Sorotan dan jamuan luar biasa dari penonton yang memadati Golden 1 Center terus berlanjut. Perlakuan istimewa kembali dirasakan rombongan DBL All-Star ketika pertandingan sedang dalam masa timeout pada pertengahan kuarter kedua. Tepat pada sisa 6 menit 34 detik pada kuarter kedua, rombongan DBL All-Star yang duduk di bangku penonton dihampiri Freshour yang juga menjadi pembawa acara saat pertandingan. Di layar besar di atas lapangan, wajah Freshour muncul dan langsung memperkenalkan rombongan DBL All-Star kepada khalayak Golden 1 Center. ”Mereka terbang melewati Samudra Pasifik untuk menyaksikan kita di sini. Beri tepuk tangan yang meriah untuk DBL Indonesia!” teriak Freshour. Golden 1 Center langsung bergemuruh. Beberapa penonton bahkan membunyikan lonceng sapi (cowbell) khas pendukung Kings yang mereka bawa. “Arenanya mewah sekali. Lalu, kami tampil di layar besar dan dilihat semua penonton. Rasanya bangga sekali. Apalagi, ada yang memanggil-manggil, ’Halo Indonesia!’ Rasanya senang sekali,’’ ungkap Ni Komang Sitha Dewi Marino dari SMA Soverdi Tuban, Bali. Rombongan DBL All-Star yang bertujuan menyaksikan laga Sacramento Kings dan kemewahan Golden 1 Center malam itu malah menjadi bagian dari tontonan meriah itu sendiri. Terlebih, seragam jaket merah DBL All-Star begitu mencolok di antara para penonton yang umumnya mengenakan baju berwarna ungu khas Kings dan kuning khas Lakers. Tampil di layar besar terbaik di NBA rupanya bukan akhir “penampilan” para pemain DBL All-Star di Golden 1 Center. Ketika laga sedang memanas karena Lakers mulai mendekati poin Kings, Scott kembali mengajak para pemain DBL All-Star turun ke lapangan. Kali ini, Scott meminta para pemain DBL All-Star bergabung dengan Sacramento Kings Dancers melemparkan bola-bola basket kecil dan kaus-kaus Kings kepada penonton. Suasana semakin riuh. Penonton-penonton yang ingin mendapatkan hadiah banyak yang berteriak, “Indonesia! Indonesia! Indonesia!’’ Hanya agar para pemain DBL All-Star melemparkan hadiah ke arah mereka. “Saya sampai bingung mau melempar kaus ke mana,” ujar Juan Harsab Maulana dari SMA Sutomo 1 Medan. “Bangga sekali. Bangga saya. Apalagi, penonton di sini sangat aktif. Ketika saya ajak mereka untuk angkat tangan menerima lemparan kaus dari saya, mereka mau mengikuti. Ini memang negara gila basket,’’ tambah James Huang Alvaro, center dari SMA Bukit Sion Jakarta. Setelah melaksanakan tugasnya, para pemain DBL All-Star kembali ke bangku masing-masing. Sepanjang jalan tribun, para penonton tak henti mengajak tos atau memberikan ajakan “high five”. Laga sendiri berakhir mengecewakan bagi fans tuan rumah. Kings kalah 91-101. Namun, penonton yang mulai meninggalkan arena, khususnya yang melewati bangku-bangku penonton DBL All-Star, selalu melambaikan tangan sambil memberikan berbagai macam komentar menyenangkan. “Tadi ada seorang ibu datang ke saya. Dia bilang ke saya, ’Kami tidak pernah membedakan siapa pun, dari daerah atau negara mana pun. Yang penting adalah hati yang baik. Kami senang kalian datang ke Sacramento. Kalian harus datang kembali tahun depan. Kita bersenang-senang bersama lagi.’ Saya sampai terharu mendengarnya. Mereka ramah sekali ke tim DBL All-Star,” cerita Aloysius Winston Swenjaya dari SMA Santo Yoseph Denpasar, Bali. Kemeriahan dan keramahan publik Sacramento tak pernah berkurang. Sejak DBL All-Star kali pertama mengunjungi kota tersebut pada 2013, kesan yang tertinggal selalu mendalam. Hal itu juga dirasakan Azrul Ananda yang baru bergabung dengan tim DBL All-Star di Amerika kemarin. Azrul yang sempat diwawancarai Freshour di teras atas Golden 1 Center tak bisa menutupi kebahagiaan dan kekagumannya. Seperti halnya para pemain DBL All-Star, wawancara Scott dan Azrul juga tampil di layar besar dan mendapat sambutan riuh dari penonton yang memenuhi Golden 1 Center. “Saya sudah pernah menyaksikan banyak pertandingan basket di dunia. Malam ini, di rumah Sacramento Kings, adalah yang terbaik dan paling berkesan,’’ kata Azrul. Kembali ke hotel, menuju ke bus, Yohanes Kristian, asisten pelatih tim putra, masih tidak percaya apa yang baru dia rasakan di Golden 1 Center. Pria yang akrab disapa Bombom itu tak henti menggelengkan kepala. “Minggu dan malam ini benar-benar gila!” ucapnya. (*/c17/nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: