Nisrina Marsyanabila, Kuasai 34 Tarian Tradisional

Nisrina Marsyanabila, Kuasai 34 Tarian Tradisional

Tegas tapi gemulai, itulah gerakan Nisrina Marsyanabila (10) saat pentas di atas panggung. Meski masih duduk di kelas 6 sekolah dasar, rasa percaya dirinya tinggi. Dia pun berhasil menguasai 34 tarian tradisional yang ada di Indonesia. Bagaimana kisahnya? Laporan: JAMAL SUTEJA, Lemahabang PERTUNJUKAN tarian di salah satu televisi lokal di Cirebon, menjadi awal ketertarikan Nisrina Marsyanabila berkenalan dengan seni tari. Meskipun dalam darah Marya-nama panggilannya- memiliki bakat seni tari dari sang nenek. \"Kakaknya yang kuliah di IPB, menyarankan agar Marsya punya nilai plus. Karena kita lihat Marsya tertarik dalam bidang tarian kita dorong untuk masuk ke sanggar tari, daripada main enggak karuan,\" ucap Surtika dan Jono, orang tua Marsya kepada Radar Cirebon, kemarin. Marsya mulai belajar menari sejak kelas dua sekolah dasar, namun baru mulai masuk sanggar kelas empat. Menurut Sartika, semangat Marsya dalam belajar menari tak terbendung. Meskipun baru mulai belajar dua minggu, dia memberanikan diri mengikuti lomba menari. Hasilnya, bisa ditebak. Marsya tidak juara, malah mendapatkan tertawaan dari para juri. \"Kata jurinya Marsya nari apa?\" ucap Sartika menirukan. Namun Marsya tidak patah arang. Dia tak pernah berhenti belajar menari. Kesungguhan Marsya akhirnya dibuktikan dengan berbagai torehan prestasi dari berbagai macam perlombaan baik di tingkat kabupaten maupun provinsi. Kini di usianya yang masih sangat muda, Marsya mampu menguasai 34 tarian tradisional, mulai dari tarian asal Jawa Barat, Bali, Aceh hingga lainnya. \"Tadinya liat di tv, ya jadi suka nari,\" tukas Marsya. Dari 34 tarian tradisional, yang sering mendapat juara yakni saat tampil membawakan tarian topeng losari. Sementara tarian yang diandalkannya yakni tarian manggal yudha. Sebuah tarian tradisional yang dikreasikan oleh dirinya. Dalam mempelajari 34 tarian itu, dia belajar melalui sanggar dan juga dari cuplikan video. Marsya tercatat pernah ikut belajar di beberapa sanggar baik kota maupun Kabupaten Cirebon. Darah seni Marsya rupanya juga berasal dari sang ibu dan ayah. Ibunya, Surtika memang suka menyanyi dan berlatih vokal. Sementara sang ayah, Jono juga menyukai seni drama. Uniknya, meski saat ini sudah menjuarai banyak perlombaan dan mentas di mana-mana. Marsya memiliki cita-cita di luar hobinya itu. \"Kalau menari hanya hobi saja, cita-citanya ingin jadi dokter, supaya bisa menghibur pasien,\" sebutnya lagi. Dukungan orang tua memang berperan besar dalam keberhasilan Marsya saat ini. Anak bungsu dari empat bersaudara ini, selalu mendapat suntikan semangat dari orang tuanya. Marsya juga tak hanya menguasai tarian sendirian. Dia kerap menularkan ilmu tarinya kepada rekan-rekannya di sekolah. \"Dia juga suka ngajarin nari teman-temannya, ke adik kelas, sudah buat grup tari sendiri, mereka jadi ikut lomba,\" tukas Surtika, Ibu Marya mengakhiri. (*)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: