Hama Keong Serang Sawah Petani di Jatibarang

Hama Keong Serang Sawah Petani di Jatibarang

JATIBARANG - Kebanjiran yang melanda sawah-sawah di Jatibarang berimbas pada munculnya hama keong (siput murbai), yang dapat merusak tanaman padi petani. Bahkan ribuan telur keong yang siap menetas terdapat di areal pesawahan yang ada di Jatibarang. Hal ini terlihat di sawah seluas kurang lebih 30 hektare di areal pesawahan Blok Paok Desa Lobener Lor, ribuan telur keong terlihat menempel di batang padi dan siap menetas, Sabtu (12/11). Dikatakan Nurkamal, Raksa Bumi Desa Lobener Lor, keberadaan telur keong mas di musim tanam gaduh dua berbeda dengan tahun sebelumnya. Bahkan di tahun musim gaduh dua jumlah telur keong mengalami peningkatan yang sangat drastis, dan jika tidak ditangani secepat mungkin akan sangat merugikan petani. Pasalnya, keong merupakan salah satu hama pengerat yang memakan batang sampai daun tanaman padi dan menyebabkan tanaman padi mati serta merugikan petani. “Memang dibandingkan tahun yang lalu dimusim tanam gaduh dua ini perkembangbiakan keong sangat banyak, apalagi ada ribuan telur keong yang siap menetas. Jika menetas satu gumpalan telur bisa sampai ratusan keoang bahkan seribu, dan bisa kebayang jika telur keong ini menetas semua bisa-bisa sangat merugikan petani kita,” ujarnya. Sementara itu, Toto Suharto SP selaku POPT (pengendali organisme pengganggu tanaman) dari Dinas Pertanian mengatakan keberadaan keong mas yang merupakan salah satu hama pengerat yang dapat merusak tanaman padi petani, memang perlu diwaspadai di musim tanam gaduh dua pada tahun ini. Apalagi pada musim tanam gaduh dua tahun ini yang sering diguyur hujan lebat dan menyebabkan sawah petani kebanjiran, sangat mendukung perkembangbiakan hama keong mas (siput murbai) jauh lebih cepat dan mengalami peningkatan di bandingkan tahun sebelumnya. “Faktornya cuaca yang tidak menentu ini padahal inikan masih musim tanam gaduh dua, tapi curah hujan rutin, jadi akibatnya sawah petani selalu tergenang air, maka hama keong ini dapat berkembang biak dengan cepat, maka anjurkan kepada petani untuk melakukan tindakan menekan perkembang biakan hama keong ini dengan insektisida atau pestisida namun harus sesuai dengan anjuran tidak berlebihan agar tidak berdampak pada tanaman juga,” tandasnya. (oni)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: