10 Sekolah di Kota Cirebon Terapkan Perda Diniyah

10 Sekolah di Kota Cirebon Terapkan Perda Diniyah

CIREBON - Sebanyak 10 sekolah tingkat SD dan SMP di Kota Cirebon direncanakan menjadi percontohan implementasi Peraturan Daerah (Perda) No 10/2013 tentang Pendidikan Diniyah Takmiliyah tahun 2017. Dalam Perda tersebut, setiap murid harus mendapatkan pelajaran-pelajaran keagamaan layaknya madrasah. Dalam aplikasinya, pelajaran diniyah juga akan masuk sebagai pelajaran ekstrakurikuler. Kepala Seksi (Kasi) Kesiswaan Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon, Eddy Setio Haryanto menyebutkan lima SD dan lima SMP akan terapkan Perda Diniyah. \"Untuk tingkat SD, kami menunjuk dengan keterwakilan di setiap kecamatan. Sedangkan untuk SMP, dipilih sekolah yang memang sudah siap menerima segala ketentuan yang ada dalam penerapan perda ini,\" kata Edi. Menurutnya, Disdik Kota Cirebon sudah tetapkan sepuluh sekolah untuk percobaan perda diniyah. Lima tingkat SD yang terapkan perda tersebut adalah SDN Pekalangan, SDN Panjunan, SDN Samadikun, SDN III Kesambi Dalam dan SDN Gunung Agung. \"Untuk SMP sendiri, perda baru tersebut akan coba diterapkan di SMPN 3, SMPN 9, SMPN 12, SMPN 13 dan SMPN 14,\" sebut Edi. Untuk tenaga pengajar, Disdik Kota Cirebon telah berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kota Cirebon. \"Jadi nanti dicombain antara guru di sekolah dengan FKDT,\" terangnya. Perihal aktivitas jam pelajaran, kata dia, kemungkinan besar akan dilakukan di luar KBM aktif. Pasalnya dalam penerapan perda itu, pendidikan DTA akan menjadi salah satu ekstrakurikuler yang ada. \"Rencananya ada usulan untuk SD nanti dalam satu minggu diberikan waktu 12 jam pelajaran. Sedangkan SMP masih belum, karena kita masih nunggu formula dari MGMP PAI dan FKDT,\" jelasnya. Dia menambahkan, hingga saat ini berbagai persiapan telah dilakukan Disdik untuk memulai penerapan peraturan pendidikan yang mengarah kepada mewujudkan visi RAMAH wali kota Cirebon. Termasuk mengenai persiapan anggaran. Karena dalam penerapannya, tentu diperlukan anggaran yang cukup besar. \"Sedang kami persiapkan, mulai dari sosialisasi hingga ke sekolah, juga untuk anggaran kita akan siapkan itu,\" pungkas Edi. (via)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: