Tenis, Tanda-tanda Kebangkitan Pelti Kota Cirebon
CIREBON – Program pembinaan Pelti Kota Cirebon mulai berbuah manis. Para petenis, mulai Kelompok Umur 12 tahun (KU-12) hingga KU-18, menuai sejumlah prestasi. Hasil memuaskan diraih setelah mengikuti Unsil Cup 2016 dan Tegal Open 2016. Tanda-tanda kebangkitan Pelti memang sudah tampak sejak Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jabar XII/2014. Ketika itu, di tengah segala keterbatasan, untuk pertamakalinya, atlet tenis lapang Kota Cirebon berhasil menembus perempat final. Dalam perhelatan di Kabupaten Bekasi tersebut, Kota Cirebon diperkuat Prasetya Syafrudin, Muhammad Adamm, M Fikri, dan Slamet Apriyanto. Dengan susah payah, Prasetya berhasil menembus fase delapan besar dari sektor tunggal putra. Saat ini, tanda-tanda kebangkitan itu menguat. Setidaknya, itu terlihat di Tegal Open 2016, akhir pekan lalu. Pelti Kota Cirebon meraih 1 emas, 1 perak dan 5 perunggu pada kejuaraan tingkat nasional tersebut. Emas diraih pasangan ganda putri Shelma/Shafira di KU-18 . Medali perak diraih Shelma Revahia Dinia Lubina (tunggal putri KU-18). Sementara perunggu disumbangkan Moh Fikri Mulyana (tunggal putra KU-18), Timothy L Tandean (tunggal putra KU-12), Cahya Septi Ningrum(tunggal putri KU-18), Cahya Septi /Aulia Salsabila (ganda putri KU-18) dan Atiqaah Mutia /Angel Ayu (ganda putri KU-16). Sepekan sebelumnya, di Kota Tasikmalaya, Kota Cirebon meraih 2 emas, 1 perak dan 3 perunggu dari kejuaraan tingkat Provinsi Jawa Barat Unsil Cup 2016. Emas diperoleh Bregastya Safrudin yang menjadi juara 1 KU-14 putra dan Cahya Septi Ningrum KU-16 putri. Perak disumbangkan Ismi Afifah (tunggal putri KU-16). Perunggu diraih Intan (tunggal putri KU-16), Bregastya/Kharisma Agung (ganda putra KU-16) dan Ismi Afifah/Intan (ganda putri KU-16). “Atlet kami mulai mampu berbicara di level provinsi dan nasional. Ini progres yang sangat baik,” ujar pelatih tenis lapang Kota Cirebon, Cepi Syafrudin, kemarin (21/11). Sementara itu, salah satu orang tua atlet yang juga Bendahara Pelti Kota Cirebon, Bambang Cahyono mengatakan, prestasi para atlet masih belum didukung oleh kekuatan finansial. Menurut dia, Pelti kerap kesulitan dana untuk menerjunkan para atlet ke sejumlah kejuaraan. “Mudah-mudahan ke depan KONI lebih memerhatikan keadaan kami karena potensi atlet tenis lapang juga sangat besar. Sementara ini, kami terbantu karena orang tua atlet berkenan melakukan urunan saat menghadapi kejuaraan,” ungkapnya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: