MotoGP, Bulan Madu Rossi-Vinales 6 Bulan Saja

MotoGP, Bulan Madu Rossi-Vinales 6 Bulan Saja

VALENCIA - Tidak mudah menjaga stabilitas tim balap yang dihuni dua rider berstatus juara dunia lebih dari sekali. Keberanian ekstra itu dimiliki Yamaha di kelas MotoGP yang sempat menyatukan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo. Tahun depan, meski posisi Lorenzo telah digantikan dengan Maverick Vinales, konflik internal berpotensi akan kembali terjadi. Vinales memang belum berstatus juara dunia MotoGP. Tapi, begitu melihat performanya di uji coba postseason Valencia pertengahan pekan lalu, sudah bisa disimpulkan bahwa level Vinales sama dengan Lorenzo. Atau jika tidak hanya sedikit berada di bawah juara dunia tiga kali tersebut. Penilaian datang dari Rossi. Dalam dua uji coba secara beruntun, rider 21 tahun itu selalu menjadi yang tercepat. Hanya dia satu-satunya pembalap yang mampu menembus batas 1 menit 30 detik. Hari pertama uji coba Vinales tampak masih meraba gaya balapnya di atas M1, tapi di hari kedua dia sudah benar-benar mampu mengontrol agresivitasnya. Beruntung karena DNA Suzuki GSX-RR yang menjadi tunggangannya dua musim terakhir sama dengan M1. Dengan kecepatannya beradaptasi dengan motor barunya, tidak ada keraguan bahwa musim depan Vinales akan langsung tune in untuk bertarung dengan Rossi dan juga juara bertahan Marc Marquez. Faktor ini yang akan menjadikan persaingan di internal Yamaha akan kembali sengit. Dalam kolomnya di Motorsport, mantan rider 500 cc Randy Mamola yakin Rossi, sejak mengetahui potensi Vinales di Valencia, akan bekerja sangat keras untuk bisa menandinginya musim depan. Situasinya memang berbeda ketika saat Lorenzo datang ke MotoGP pada 2008. Saat itu posisi Lorenzo tak langsung mengancam Rossi, tapi secara bertahap menyainginya hingga akhirnya mengalahkannya pada 2010. Sedangkan saat ini Rossi sudah tahu sejak awal Vinales punya potensi sangat besar. \'\'Sekarang dia tahu dan bisa bersiap untuk menghadapinya. Dan kita tahu Valentino akan melakukan segalanya untuk mengubah situasi itu. Tapi dia juga harus menerimanya,\'\' terang rider yang aktif membalap pada periode 1979-1992 itu. Bisa dikatakan bahwa musim 2017 adalah peluang terakhir bagi Rossi untuk merebut gelar juara dunianya yang ke-10. Lorenzo sudah hengkang ke Ducati. Hanya Rossi yang menunggang motor sama, M1, selama 12 tahun. Namun melihat rekan setimnya musim depan sepertinya target tersebut tidak akan mudah. Bahkan dia bisa jadi akan terjebak dalam konflik internal berikutnya. \'\'Saya berani bertaruh bahwa bulan madu Valentino dan Maverick hanya akan bertahan enam bulan,\'\' kata Mamola. Apalagi Vinales akan langsung ditangani kepala Mekanik Ramon Forcada yang berada di balik kesuksesan Lorenzo di Yamaha. Dari kubu Ducati dikabarkan, Lorenzo menyambut baik rencana timnya untuk meningkatkan status kerjasamanya dengan Casey Stoner. Di Valencia, Lorenzo terlihat beberapa kali berdiskusi dengan satu-satunya pembalap yang mampu merebut juara dunia bersama Ducati itu. Musim depan pabrikan Italia itu menyatakan keinginannya untuk lebih melibatkan Stoner dalam urusan teknis motor sekaligus pembalap. (cak/ady)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: