Arus Laut Kuat, Basarnas Kesulitan Angkat Ekor Pesawat
JAKARTA- Upaya pencarian pesawat Polri M 28 Skytruck P4021 membuahkan hasil. Tim gabungan Basarnas dan Polri menemukan ekor pesawat di kedalaman 24 meter di perairan Kepulauan Riau. Kendati, kemarin pagi direncanakan pengangkatannya, namun hingga saat ini upaya tersebut belum berhasil. Kabidhumas Polda Kepulauan Riau AKBP S. Erlangga menuturkan, ekor pesawaat itu telah ditemukan pada Senin dini hari (5/12). Rencananya, akan diangkat pada pukul 10.00 kemarin. “Tapi sampai malam ini (tadi malam, red) belum juga terangkat,” jelasnya. Kesulitan dalam pengangkatannya karena terjadi pergeseran ekor pesawat yang berada di kedalaman sekitar 24 meter. Pergeseran ekor pesawat itu dikarenakan arus laut yang cukup kuat. Sehingga, petugas masih perlu berupaya. “Ada pergeseran,” tuturnya. Upaya pencarian terus dilakukan untuk mengetahui lokasi dari badan pesawat. Tentu, bila ekornya diketahui lokasi, lokasi badan pesawat tidak terlalu jauh. Dia berharap ada korban selamat dalam kecelakaan pesawat tersebut. Walau, kemungkinan adanya korban selamat tersebut kecil. “Kalau ada yang selamat tentu akan diprioritaskan dalam proses evakuasi. Tapi kecil kemungkinan,” ujarnya. Apakah ada black box dalam pesawat tersebut? Dia menjawab bahwa untuk pesawat jenis M28 Skytruck ini, petugas hingga saat ini belum mengetahui apakah tersemat black box dalam pesawat tersebut. Sembari melakukan pencarian, data juga perlu untuk dilengkapi. “Kami belum mengetahui, ada atau tidak black box dalam pesawat semacam ini,” ungkapnya. Soal identifikasi jenazah, hingga saat ini juga belum selesai. Erlangga mengatakan, semua jenazah dan anggota tubuh yang ditemukan terus dilakukan identifikasi. Sementara Direktur Eksekutif Disaster Victim Indonesia (DVI) Polri Kombespol Anton Castilani menuturkan, data antemortem yang telah dikantongi tim DVI mencapai sebelas orang penumpang. ”Data DNA sebelas orang juga sudah dimiliki,” jelasnya. Hanya tinggal dua orang penumpang saja yang belum didapatkan. Namun, kemungkinan besar secepatnya data antemortem tersebut dikirim dari Banten dan Jawa Tengah ke Mabes Polri. (idr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: