Geger Mata Air Barokah di Desa Pasirmuncang

Geger Mata Air Barokah di Desa Pasirmuncang

MAJALENGKA – Warga Desa Pasirmuncang, Kecamatan Panyingkiran digegerkan oleh mata air yang dipercaya bisa mengobati beragam penyakit. Mata air yang oleh warga disebut dengan mata air barokah tersebut, berlokasi di area perkebunan Blok Alun Desa Pasirmuncang, Kecamatan Panyingkiran. Sudah sepekan lalu, warga membincangkan sumber air dari resapan tanah yang ditemukan oleh sang pemilik lahan tersebut. Pengakuan warga yang pernah mengonsumsi air barokah ini, bisa menyembuhkan beragam penyakit seperti sakit kepala, rematik, pusing, dan sebagainya. Bahkan, ada juga yang mengaku, jika anggota keluarga yang semula punya penyakit rematik dan lumpuh menahun, spontan pulih usai meminum dan mengoleskan air ke bagian tubuh yang sakit. Alhasil, kabar tentang sembuhnya beberapa orang yang pernah mengonsumsi air dari mata air tersebut, menyebar dari mulut ke mulut. Hingga akhirnya warga di beberapa desa tetangga dari lokasi keberadaan mata air ini berlomba mendapatkan sebotol air yang dipercaya mujarab itu. Pantauan Radar, kemarin (4/9), sejak pagi warga antre di lokasi mata air tersebut. Bahkan, antrean mengular hingga beberapa puluh meter dari lokasi. Meski matahari terik karena lokasi mata air berada di tengah pematang kebun dan sawah, tak menyurutkan warga yang ingin merasakan khasiat dan keampuhan air tersebut. Untuk keamanan lokasi ditengah, selama beberapa hari terakhir pihak pemerintah desa setempat berupaya mengatur pembagian dan antrian warga agar tidak berdesakan dan kisruh. Sang pemilik lahan sekaligus penemu, Sali (68) menuturkan, ditemukannya mata air ini dilakukan dengan tidak sengaja oleh kakek paruh baya. Menurutnya, air muncul begitu saja saat dirinya tengah mencangkul. Lokasi yang dicangkul pun, hanya berupa gundukan tanah datar pada sebuah dinding tebing kecil yang diatasnya terdapat beberapa batang pohon mangga besar dan pepohonan lainnya. “Waktu lagi macul (mencangkul) di sela-sela batu tebing, batunya tiba-tiba basah. Lama kelamaan kelihatan ada tetesan air di sela bebatuan tebing, sampai-sampai tetesan air tadi semakin mengucur kayak di mata air,” terangnya.   Saat itu, dia juga mengaku tidak mengklaim jika mata air yang ditemukannya ini adalah mata air yang mujarab atau air barokah. Hanya saja, ia sempat menceritakan penemuannya ini ke beberapa kerabatnya, hingga banyak orang yang tahu keberadaan mata air tersebut.   Sali juga mengaku, tidak punya firasat apa-apa saat menemukan mata air tersebut. Hanya saja, saat bulan puasa lalu, Sali pernah berdoa dan membayangkan jika di lokasi sawah dan kebun gersang akibat kemarau ini, ada tempat yang bisa dijadikan berwudu untuk menunaikan salat di tengah aktivitasnya di kebun. “Dulu aja pernah saya membayangkan kalau di sini bisa ada air buat tempat wudu, kayanya enak. Saya ga usah pulang ke rumah dulu buat salat kalo lagi di kebun. Kan lumayan rumah saya dari sawah jaraknya hampir setengah kilo (500 meter). Eh tiba-tiba beberapa hari kemudian keluar air. Saya sih cuma percaya kalau Allah mendengarkan doa saya dulu,” pungkasnya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: