Atlet Panahan Miskin Peralatan Berlatih

Atlet Panahan Miskin Peralatan Berlatih

KUNINGAN - Meski alat yang dimiliki minim, namun tidak mematahkan semangat delapan atlet panahan asal Kuningan. Mereka tiga hari dalam sepekan rutin menggelar latihan. Para atlet ini dipersiapakan untuk terjun di babak kualifikasi Porda 2017 mendatang. Sejak pukul 14.30 WIB, mereka giat berlatih. Mereka baru selesai berlatih menjelang magrib. “Meski hanya ada tiga busur, namun para atlet sangat senang. Dengan penuh kesabaran, mereka bergantian menggunakan panahan,” ucap Pelatih Panahan Mulyana SPd kepada Radar Kuningan. Idealnya, kata dia, dengan jumlah atlet yang ada maka harus memiliki delapan busur atau lebih. Hingga saat ini belum ada kepastian kapan pelaksanaan kualifikasi Porda itu digelar. Namun, dari informasi yang diperoleh, paling cepat digelar bulan Februari. Dengan ada waktu dua bulan, maka diharapkan para atlet bisa berlatih maksimal. “Kendala selalu ada, namun kami berusaha semaksimal mungkin menghadapi kendala. Bukan hanya dari alat yang minim tapi dari atlet juga selau ada kendala,” ucapnya. Kendala di atlet, menurut dia, sulit mengatur jadwal mereka mengikuti latihan. Penyebabnya adalah waktu selalu berbenturan dengan perkualihan. “Untuk para pelajar SMA mungikin tidak menjadi masalah karena sudah jam pulang. Tapi, untuk mahasiswa tidak bisa karena bentrok dengan jam kuliah,” sebutnya. Mulyana menerangkan, Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kabupaten Kuningan belum lama ini berganti kepengurusan. Diharapkan memberikan spirit sehingga olaharaga panahan semakin berkembang. “Selama ada alat yang masih digunakan, kami akan terus giat berlatih. Pada kualifikasi diharapkan para atlet bisa maksimal sehingga bisa lolos kebabak utama,” jelasnya yang menyebutkan harga busur panah mulai dari Rp 4 juta-an. Muyana menyebutkan, olahraga penahan terus berkembang. Pihaknya berharap banyak muncul atlet masa depan Kuningan. Bagi yang berminat menjadi atlet panahan warga bisa datang ke Stadion Mashud Wisnusaputra. “Kami membutuhkan atlet, maka apabila ada warga yang berminat segeralah bergabung,” ucapnya. Dede Iwan Setiawan, salah satu atlet panahan mengaku, meski fasilitas terbatas tapi tetap semangat. Para atlet menjadikan keterbatasan sebagai spirit. “Mudah-mudahan waktu dua bulan bisa dimanfaatkan semaksimal mungin sehingga hasilnya bisa maksimal,” ucapnya. (mus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: