Bahan Baku Kurang dan Lapak PKL Jadi Kendala Kontraktor

Bahan Baku Kurang dan Lapak PKL Jadi Kendala Kontraktor

KESAMBI - Pemerintah Kota (Pemkot) Cirebon resmi memberikan penambahan waktu atau addendum untuk pekerjaan proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) dari setiap bidang penganggaran. Terlebih pekerjaan DAK Rp96 miliar yang sangat ditunggu masyarakat. Namun, pekerjaan terhambat karena beberapa hal. Diantaranya kekurangan bahan dan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menetap di trotoar jalan. Termasuk trotoarisasi di Jalan Perjuangan yang terhenti karena lapak PKL menghalangi permukaan trotoar. Kontraktor trotoarisasi dan pekerjaan proyek DAK di Jalan Perjuangan, sama dengan kontraktor betonisasi Jalan Cipto Mangunkusumo. Pasalnya, dalam paket lelang DAK Rp96 miliar hanya terbagi menjadi tiga paket besar dengan sistem Daerah Pemilihan (Dapil). Terkait pekerjaan yang belum berjalan optimal seperti trotoarisasi Jalan Perjuangan, Project Manager PT Mustika Mirah Makmur Kiki Siregar mengatakan, kendala utama trotoarisasi Jalan Perjuangan ada pada kekurangan bahan baku dan lapak PKL. \"Kami harus akui, selain cuaca musim hujan, kendala ada pada kekurangan bahan baku,\" ucap Kiki, kepada Radar, Senin (26/12). Kiki menjelaskan, batu alam, pasir dan sejenisnya sedang digunakan banyak kontraktor pada hampir seluruh daerah. Karena itu, pihaknya langsung memesan dalam jumlah banyak. Dengan harapan pekerjaan dapat berjalan cepat. Meskipun addendum yang diberikan Pemkot Cirebon, namun ditargetkan pekerjaan selesai dalam satu bulan. Terkait keberadaan PKL di atas trotoar, kontraktor tidak akan melakukan apapun. Menurut Kiki, keberadaan PKL merupakan tanggung jawab pemerintah darerah. “Kami tidak mau berhadapan dengan mereka,\" tukasnya. Bila PKL tetap bertahan ditempatnya, kontraktor akan menambah volume pekerjaan di wilayah dapil dua lainnya. Alternatif lain agar pekerjaan lebih optimal, penambahan volume dilakukan pada titik Jalan Perjuangan dan sekitarnya yang tidak ada PKL permanen di trotoar. Tidak hanya trotoarisasi, lanjut Kiki, Jalan Perjuangan akan diaspal hot mix. Mulai dari ujung Jalan Perjuangan-Jalan By Pass sampai Jalan Majasem depan SMPN 11, kontraktor akan melakukan pengaspalan hot mix. Dengan penambahan waktu, pekerjaan yang tertunda pada titik lain dapat dilanjutkan sampai selesai. Karena bagi kontraktor ada dua misi. Memberikan pembangunan infrastruktur bagi masyarakat dan mendapatkan pekerjaan yang optimal. Untuk itu, pihaknya sudah sejak lama menambah jumlah pekerja dan memaksimalkan waktu yang ada. Bahkan, seringkali pekerjaan dilakukan malam hari sampai pagi karena jalanan dalam kondisi sepi dan tidak menimbulkan kemacetan panjang. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM), Ir Budi Raharjo MBA mengatakan, surat teguran untuk PKL di Jalan Perjuangan sudah dilayangkan kepada PKL. Budi berharap kerjasama para PKL dalam membangun kota. Dengan menetap di trotoar yang seharusnya menjadi hak pengguna jalan, sedikit banyak mengganggu aktivitas lalu lintas. Untuk surat selanjutnya, masih ada di Kepala Bidang Tata Ruang DPUPESDM Suharjo ST. \"Surat lanjutan masih di Pak Suharjo. Kami berharap trotoarisasi jalan dapat optimal,\" katanya. Kekurangan bahan baku dan cuaca memang menjadi kendala sejak awal. Namun, DPUPESDM tetap menekan komitmen kontraktor agar mengerjakan dengan optimal. Terkait addendum, Budi Raharjo menjelaskan ada berbagai pertimbangan untuk alasan tersebut. Salah satunya pekerjaan yang ada sangat ditunggu masyarakat. Karena itu, keputusan adendum telah melalui rapat bersama dan atas izin Walikota Cirebon Drs Nasrudin Azis SH. Keputusan addendum untuk pekerjaan DAK, menjadi bagian dari kebijakan Pemkot Cirebon dalam upaya meningkatkan infrastruktur secara menyeluruh. Pada akhirnya, hasil pembangunan itu dapat dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: