Kontraktor Proyek Trotoar Tidak Berani Hadapi PKL

Kontraktor Proyek Trotoar Tidak Berani Hadapi PKL

KESMABI – Kontraktor pekerjaan dana alokasi khusus (DAK) Rp96 miliar untuk Daerah Pemilihan (Dapil) II Kecamatan Kesambi dan Pekalipan, tak mau bersinggungan dengan pedagang kaki lima (PKL). Bila lapak PKL tidak bisa dibongkar, kontraktor akan mengalihkan pekerjaan di tempat lain. \"Kami tidak mau berhadapan dengan mereka (PKL, red). Kalau tidak bisa dipindah, kita tambah volume di tempat lain\" ujar Project Manager DAK Dapil II, Kiki Siregar, kepada Radar. Kiki menjelaskan, ada alternatif lain agar pekerjaan tetap optimal, yakni dengan penambahan volume dilakukan pada di Jalan Perjuangan dan sekitarnya. Penambahan volume ini bisa dilakukan di trotoar yang tidak ada PKL permanen di trotoar. Tidak hanya trotoarisasi, Jalan Perjuangan akan di-hot mix. Mulai dari ujung Jalan Perjuangan-Jalan By Pass sampai Jalan Majasem depan SMPN 11. Dengan penambahan waktu, pekerjaan yang tertunda pada titik lain dapat dilanjutkan sampai selesai. “Kita sudah tambah pekerja, malam juga kita kerja sampai pagi karena jalanan tidak macet,” katanya. Di lain pihak, persoalan bahan baku masih jadi kendala untuk pekerjaan trotoarisasi. Batu alam, pasir dan sejenisnya banyak digunakan kontraktor di hampir seluruh daerah. Kendati demikian, pihaknya tetap pasang target pekerjaan selesai seluruhnya sebelum satu bulan. Terkait keberadaan PKL, Kepala DPUPESDM, Ir Budi Raharjo MBA mengatakan, surat teguran untuk PKL di Jalan Perjuangan sudah dilayangkan. Budi Raharjo berharap kerjasama para PKL dalam membangun kota. Dengan menetap di trotoar yang seharusnya menjadi hak pengguna jalan, sedikit banyak mengganggu aktivitas lalu lintas. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: