Dump Truck Baru Pengangkut Sampah Belum Beroperasi, Tunggu Uji Kir

Dump Truck Baru Pengangkut Sampah Belum Beroperasi, Tunggu Uji Kir

CIREBON - Dump truck baru pengangkut sampah milik Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Kabupaten Cirebon, belum beroperasi sebagaimana mestinya. Alhasil, tumpukan sampah yang tercecer di semua wilayah Kabupaten Cirebon belum dapat terangkut. Pantauan Radar Cirebon di sejumlah wilayah, tumpukan sampah masih menggunung. Wilayah tengah, utamanya seperti di Kecamatan Weru samping Pasar Darurat Pasalaran. Tumpukan dan ceceran sampah terlihat dari pintu masuk kendaraan uji kir milik Dinas Perhubungan sampai belakang. Tidak hanya itu, di wilayah Kecamatan Talun pun ceceran sampah di pinggir jalan masih tampak terlihat. “Kalau sampah di TPS, tadi pagi alhamdulillah sudah bersih,” ujar Annisa (33) warga Perumahan Bumi Arumsari kepada Radar, Kamis (29/12). Menurutnya, untuk penanganan sampah yang berserakan di pinggir-pinggir jalan, mungkin juga akan segera dibersihkan. Tapi, secara bertahap. “Saat ini yang saya lihat masih berserakan. Kemudian kendaraan dump truck baru milik pemda belum terlihat,” ucapnya. Dia berharap, pemerintah daerah segera menyelesaikan masalah sampah secepatnya. Mengingat saat ini musim hujan. “Kalau tidak segera diangkut, nanti bau busuk dan bisa menimbulkan penyakit,” tuturnya. Sementara itu, Kepala DCKTR A Sukma Nugraha menyampaikan, dump truck baru memang belum beroperasi. Sebab, masih dilakukan uji kir. Untuk sementara, pengangkutan sampah masih menggunakan armada lama. Tapi, dalam waktu dekat ini, dump truck baru akan mulai bergerak. “Uji kir kira-kira satu sampai dua hari lagi,” kata mantan kepala BKP5K itu. Pria yang akrab disapa Agas itu mengungkapkan, tempat pembuangan akhir (TPA) sampah di wilayah tengah sudah ada. Tepatnya di Desa Cipanas. “Alhamdulillah, masyarakat pemilik tanah di Desa Cipanas menerima adanya TPA. Bahkan mereka menawarkan diri. Hanya saja, lahan itu belum dibeli. Pembelian dimungkinkan akan dilakukan di tahun 2017 mendatang,” tuturnya. Agas mengaku, saat ini persoalan sampah di wilayah timur sudah mulai diatasi secara bertahap. Kemudian, menyusul wilayah barat, dan yang terakhir Cirebon bagian tengah. “Wilayah barat dan timur ini paling banyak sampahnya, karena itu kita fokuskan ke sana,” paparnya. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: