Jembatan Ini Membahayakan, Puluhan Tahun Tak Tersentuh Perbaikan

Jembatan Ini Membahayakan, Puluhan Tahun Tak Tersentuh Perbaikan

MAJALENGKA - Kondisi jembatan penyeberangan di bendungan Jasem, blok Lebak Desa Rancaputat Kecamatan Sumberjaya kondisinya memprihatinkan. Bagian jembatan yang hanya berbahan seng itu berkarat dan mengelupas, sehingga membahayakan keselamatan pejalan kaki. Kaur Umum Desa Rancaputat, Abdul Jalil mengatakan pemerintah desa sudah mengusulkan pembuatan jembatan penyeberangan permanen kepada PSDAPE ranting Leuwimunding. Namun usulan sejak dua tahun lalu itu sampai saat ini belum digubris. Jembatan tersebut merupakan akses alternatif masyarakat Rancaputat dan Panjalin Kidul. Umumnya masyarakat di blok Pasir, Lebak dan Kamplong sering menggunakan jembatan tersebut untuk menuju ke wilayah terdekat. “Bahkan jembatan ini sudah ada sejak puluhan tahun atau lebih dari 20 tahun. Kondisinya memang dibiarkan seperti ini. Kalau jembatan bolong, masyarakat secara swadaya merenovasi dengan memakai seng. Kini bagian dasar sudah berkarat serta besi jembatan dikhawatirkan sewaktu-waktu jebol,” tuturnya, kemarin (29/12). Pihaknya mendesak kepada instansi berwenang agar memprioritaskan perbaikan jembatan secara permanen. Masyarakat sudah menginginkan jembatan penyeberangan itu diperlebar dan direnovasi secara permanen. Infrastruktur ini sudah puluhan tahun sama sekali tidak tersentuh perhatian secara serius. “Jangan menunggu terjadi korban, baru kemudian ditanggapi. Kondisi tempat penyeberangan ini hanya ada satu sarana untuk memegang saat warga melewati. Sedangkan sampingnya sama sekali tidak ada pengaman. Kami khawatir ada masyarakat menjadi korban karena terjatuh ke sungai Cikadongdong dengan kedalaman lima meter itu,” keluhnya. Sementara itu, salah seorang petugas pintu air (PPA) Dinas PSDAPE ranting Leuwimunding Mumu Jaenal Abidin mengaku pihaknya sudah mengusulkan perbaikan atau renovasi jembatan ke dinas terkait yang dalam hal ini BBWS. Sebab sungai tersebut merupakan wewenang di bawah instansi itu. “Kita (PSDAPE) usulan dari bawah ditembuskan ke Dinas PSAPE Majalengka untuk kemudian diusulkan ke BBWS. Soal itu, kebijakan dari BBWS. Mudah-mudahan saja mendapat prioritas ditahun 2017 nanti,” tambahnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: