Darurat Sampah, Warga Pabuaran Kidul Bersih-bersih

Darurat Sampah, Warga Pabuaran Kidul Bersih-bersih

PABUARAN - Sampah yang berserakan di mana-mana, membuat warga tak bisa lagi berpangku tangan. Jumat (30/12), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa Pabuaran Kidul bersama warga melakukan aksi peduli sampah di Sungai Ciberes. Hal ini sebagai jawaban dari program Pemerintah Kabupaten Cirebon yang sudah dalam kategori darurat sampah tahun 2016. \"Kita ingin memulai kesadaran yang tinggi tentang bahaya sampah, apalagi di pinggir jalan dan sempadan sungai Ciberes,\" ujar Ketua LPMD Pabuaran Kidul, Aan Setiyawan. Pihaknya juga mulai melakukan pengalihfungsian Tempat Pembuangan Sementara itu, menjadi ruang terbuka hijau. Salah satunya dengan ditanami berbagai jenis tanaman yang bermanfaat bagi masyarakat. Aan menyebutkan pihaknya merasa malu sampah yang menumpuk di lingkungannya. Maka atas kepedulian itu, pihaknya bersama warga tergerak membersihkan sampah dan mengubah fungsinya menjadi ruang terbuka hijau. Dengan adanya ruang terbuka hijau itu, diharapkan tercipta lingkungan yang sehat dan bersih. Sehingga kehidupan masyarakat bisa lebih baik. \"Dengan adanya ruang terbuka hijau seperti ini, kita juga berharap kepada masyarakat agar mulai hari ini tidak ada yang membuang sampah di TPS sebelah Sungai Ciberes,\" ujar Aan lagi. Untuk menjaga lingkungan bersih yang berkelanjutan, pihaknya berencana membuat pos siaga sampah yang aktif selama 24 jam. Hal ini agar petugas pos siaga bisa menegur bila sewaktu-waktu ada warga yang membuang sampah di bantaran Sungai Ciberes. \"Bila perlu, kami akan bikin pos siaga selama 24 jam untuk menjaga lingkungan agar bebas dari sampah, untuk menegur warga yang buang sampah di sini,\" tandasnya didampingi Kelompok Masyarakat Peduli Sampah, Kadura Teja. Pihaknya juga berharap agar Pemerintah Kabupaten Cirebon tidak lepas tangan. Diharapkan Kadura, dinas terkait memberikan bimbingan kepada masyarakat terutama untuk akses anggaran dalam kegiatan penanganan sampah yang dilakukan masyarakat Pabuaran Kidul tersebut. Tokoh Wilayah Timur Cirebon, Adang Juhandi mengatakan, masalah sampah harus ditangani dengan serius. Sebab, bila dibiarkan akan menimbulkan masalah sosial dan juga dampak kesehatan. Dia berharap agar Pemkab Cirebon dan Pemerintah Desa bisa bersinergi dan serius dalam penanganan sampah. \"Kalau tidak dilakukan serius, maka akan menjadi bencana kemanusian, baik banjir bandang maupun penyakit,\" tukasnya. Adang menyoroti anggaran pemerintah desa yang dikucurkan pemerintah pusat melalui dana desa, dengan jumlah miliaran. Hendaknya pemerintah desa mulai menyadari untuk memberikan floating anggaran dalam APBDes, untuk menangani sampah. Menurut Adang, penanganan sampah sama halnya bagian dari pembangunan masyarakat dalam bidang kesehatan dan sosial. \"Pemdes seharusnya bisa memfloating anggaran. Ini juga bagian dari pembangunan kesehatan dan sosial kemasyarakatan,\" terangnya. (jml)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: