Pergerakan Tanah di Cimeong, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi

Pergerakan Tanah di Cimeong, Ratusan Warga Terpaksa Mengungsi

KUNINGAN - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kuningan selama malam Tahun Baru kemarin menyebabkan tanah longsor dan pergerakan tanah di lima desa yang ada di Kecamatan Ciwaru Sabtu (31/12). Berdasarkan data yang dihimpun Radar Kuningan, bencana terparah terjadi di Dusun Cimeong, Desa Cilayung, yang menyebabkan tanah longsor yang menutup akses jalan serta dua rumah rusak disertai pergerakan tanah yang memaksa ratusan warganya harus mengungsi. Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin mengatakan, pergeseran tanah menyebabkan retakan tanah yang berdampak pada rusaknya puluhan rumah warga di desa tersebut seperti dinding dan lantai yang ikut terbelah. Hujan yang terus mengguyur wilayah tersebut menyebabkan pergeseran tanah semakin parah dan warga pun berangsur-angsur memilih meninggalkan rumahnya dan mengungsi ke tempat saudaranya yang lebih aman. \"Pegerakan tanah sudah berlangsung seminggu hingga menyebabkan 53 KK atau 194 jiwa warga Dusun Cimeong mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebagian besar warga diungsikan ke SD Cilayung dan 10 KK memilih mengungsi ke rumah saudaranya di desa lain,\" kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin, Minggu (1/1). Upaya BPBD untuk menangani para pengungsi tersebut, lanjut Agus, pihaknya telah membangun posko darurat bencana dan tenda pengungsian, penyiapan bantuan logistik serta menempatkan tim medis dari Puskesmas setempat dan Tagana. Selain itu juga telah ditempatkan mobil dapur umum lapangan untuk kebutuhan makan dan minum warga. Selain pergerakan tanah yang semakin meluas, lanjut Agus, akibat hujan deras kemarin di desa tersebut juga terjadi tanah longsor yang menyebabkan akses jalan menuju Dusun Cimeong terputus. Sebagian tanah tebing setinggi 10 meter amblas hingga menutup jalan desa sepanjang hampir 10 meter dengan ketebalan hingga 3 meter. \"Terjadi pula pohon tumbang dan menimpa jembatan desa. Upaya tanggap darurat telah dilakukan warga bersama petugas BPBD serta anggota Koramil Ciwaru. Namun untuk tanah longsor yang menutup akses jalan untuk pembersihannya harus menggunakan alat berat,\" kata Agus. Melihat kondisi Dusun Cimeong yang sangat rawan terjadi bencana dan kondisi cuaca yang masih berpotensi hujan turun dengan intensitas tinggi, kata Agus, pihaknya telah menginstruksikan agar kawasan tersebut dikosongkan. Bahkan sangat disarankan agar warganya direlokasi ke tempat yang lebih aman. \"Untuk relokasi sedang dalam proses koordinasi dengan pihak terkait. Jika melihat kondisi perkampungan dengan pergeseran tanah yang semakin hari semakin parah, sangat disarankan untuk relokasi saja,\" ucap Agus. Selain di Cimeong, lanjut Agus, hujan deras yang mengguyur wilayah selatan Kuningan juga menyebabkan tanah longsor di Desa Sagaranten, Ciwaru, Linggajaya dan Citundun. Sebagian besar longsor yang terjadi akibat dinding tebing yang amblas hingga menutup akses jalan desa sehingga tak bisa dilalui kendaraan roda empat dan dua. Selain itu di Desa Linggajaya, sebatang pohon besar menimpa rumah seorang warga di Dusun Cikoneng hingga mengalami rusak pada bagian atapnya. Seluruh kejadian bencana tersebut, kata Agus, tengah dalam upaya penanganan oleh warga bersama tim dari BPBD, TNI dan juga kepolisian setempat. (taufik)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: