ITB Resmi Buka Kelas di Cirebon

ITB Resmi Buka Kelas di Cirebon

Akhirnya nota kesepakatan pendirian Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kabupaten Cirebon diteken, Jumat lalu (30/12) di Bandung. Tahun ini langsung mulai dibuka tiga prodi di Cirebon. Nah, sambil berjalan, Pemkab Cirebon pun menyiapkan lahan untuk gedung permanen ITB, sedangkan biaya pembangunan gedung ditanggung Pemprov Jabar. *** YA, mulai tahun 2017 ini ITB akan mulai membuka 3 prodi di Cirebon dari yang direncanakan sebanyak 20 prodi. Semua kelas ITB, untuk sementara dipusatkan di asrama haji Watubelah, Sumber. Pemkab Cirebon tengah mencari lahan untuk pembangunan gedung secara permanen. Bupati Cirebon Drs H Sunjaya Purwadisastra MM MSi mengatakan pihaknya akan menyiapkan lahan sebanyak 30 hektare untuk pembangunan gedung ITB permanen. “Kita yang sediakan lahan, pemprov yang akan bangun gedungnya,” ujar Sunjaya. Untuk pembebasan lahan, pihaknya menyiapkan dana sebanyak Rp70 miliar. “Untuk lokasi, masih proses survey. Belum bisa kita buka lokasinya di mana. Yang pasti kita bangga karena akhirnya ITB buka kelas di Kabupaten Cirebon,” tandas Sunjaya. Kepastian soal ITB di Kabupaten Cirebon juga disampaikan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Gubernur yang akrab disapa Aher itu memastikan pembangunan ITB  di Cirebon segera terlaksana. Hal itu bagian dari upaya pemerataan dan pengembangan pendidikan di Jabar. Heryawan mengatakan, pihaknya akan mengembangkan 20 program studi di kampus baru yang akan dilakukan secara bertahap hingga 25 tahun ke depan. Aher menilai, dengan rasio perguruan tinggi negeri dan jumlah penduduk di Jabar, harapannya penyebaran perguruan tinggi di Jabar tidak mesti berada di Kota Bandung dan Sumedang (Jatinangor). ”Jadi masyarakat Jabar di wilayah Pantura bisa kuliah di sana,” jelas Aher usai penandatanganan MoU dengan rektor ITB di Gedung Sate, Jumat (30/12). Dia menyontohkan, Provinsi Sumatera Barat dengan jumlah penduduk kurang dari lima juta jiwa tapi terdapat tiga perguruan tinggi negeri yakni Universitas Negeri Padang, UIN, dan Universitas Andalas. Namun Jabar dengan jumlah penduduk 46 juta jiwa tetapi jumlah perguruan tinggi negeri masih minim. Untuk itu, sebagai langkah awal pihaknya akan mendukung pembangunan dengan menyediakan anggaran sebesar Rp26 miliar untuk perbaikan kampus sementara di asrama haji Watubelah. Melihat tingkat kebutuhan ini, lanjut dia, pemerintah pusat hendaklah memiliki komitmen yang sama dalam membantu berdirinya ITB di Cirebon. Lebih lanjut dia mengatakan, keberadaan ITB di Cirebon ini diharapkan mampu meningkatkan angka partisipasi perguruan tinggi diantara penduduk Jabar yang saat ini masih belum optimal. Sehingga dengan adanya perguruan tinggi ini diharapkan kualitas SDM di Jabar akan semakin meningkat. Untuk itu dirinya menginginkan, agar masyarakat Jawa Barat menjadi prioritas untuk dapat kuliah di ITB  Cirebon ini. “Saya rasa wajar, karena ada peran daerah, juga sesuai kebutuhan daerah. Kita men-support penuh,” katanya. Sementara Rektor ITB Kadarshah Suryadi mengatakan ITB di Cirebon saat ini sudah berjalan tiga prodi yakni perencanaan wilayah kota, teknik industri, dan kriya/tekstil. Untuk aktivitas pengajarannya memakai bekas bangunan asrama haji. Pemilihan tiga prodi ini memiliki keterkaitan dengan kondisi yang ada di Cirebon. Sebab pada perencanaan wilayah kota  di sekitar Cirebon akan berdiri Bandara Internasional Jabar Kertajati, Pelabuhan Internasional Patimban di Subang, dan akses kereta cepat. Dirnya menambahkan, untuk kesiapan kampus permanennya, saat ini Pemkab Cirebon sedang menyiapkan lahan seluas 30 hektare. “Kalau teknik industri, itu ketika nanti ada pelabuhan, udara, kereta darat, akan ada rantai pasok yang komplek. Itu harus ditangani juga, makanya teknik industri masuk,” pungkas dia. Terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon Hj Yuningsih MM yang mengikuti penandatanganan nota kesepakatan mengatakan pihaknya mendukung penuh kehadiran ITB di Kabupaten Cirebon. Yuningsih mengungkapkan, ITB cabang Kabupaten Cirebon akan mulai membuka kelas pada tahun pendidikan 2017-2018. “Sudah langsung dibuka kelas untuk tahun ini, tempatnya sementara di asrama haji Watubelah. Untuk tahun ini sudah ada sekitar 95 mahasiswa yang diterima di kelas Cirebon. Dua di antara 95 mahasiswa itu merupakan warga Kabupaten Cirebon,” kata Yuningsih kepada Radar. Yuningsih mengatakan Pemprov Jawa Barat menyiapkan Rp26 miliar untuk perbaikan asrama haji sebagai gedung sementara ITB. “Tahun 2016 Rp6 miliar, tahun 2017 ini sekitar Rp20 miliar. Anggaran itu untuk perbaikan gedung sementara ITB di asrama haji Watubelah,” ujar politisi dari PKB itu. Sedangkan untuk pembangunan gedung permanen ITB, Yuningsih mengungkapkan akan dilakukan secara bertahap hingga 2019 mendatang. “Pemkab Cirebon nanti akan membebaskan lahan 30 hektare. Tapi mungkin gak sekaligus. Akan dilakukan secara bertahap. Jadi nanti di tahun 2019 itu sudah harus ada tanah dan juga gedung ITB yang sudah berdiri. Itu targetnya,” beber Yuningsih. Yuningsih mengungkapkan saat ini lokasi yang jadi target pembangunan gedung ITB di daerah Arjawinangun. Tapi, sambungnya, bisa saja berubah. Dia juga bangga ITB hadir di Cirebon. “Sangat membantu sekali untuk pembangunan Kabupaten Cirebon yang sangat kita cintai. Karena dengan hadirnya ITB, maka kesempatan kuliah warga Kabupaten Cirebon kuliah di ITB akan sangat terbuka. Juga akan banyak pakar untuk memberikan masukan bagi pembangunan di Kabupaten Cirebon,” pungkas Yuningsih. (den/yan/rie/yuz/JPG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: