Tottenham vs Chelsea, Berkoar Saja Tidak Cukup
LONDON – Tottenham Hotspur tahu rasanya dipecundangi Chelsea. Karena, Spurs jadi korban ketujuh dari total 13 klub yang telah dikalahkan Chelsea dalam parade 13 streak unbeaten-nya di Premier League. Di Stamford Bridge, London, 27 November yang lalu, Spurs dipaksa menyerah 1-2. Nah, selang 38 hari setelah kekalahan itu, Spurs kembali dihadapkan dengan klub asuhan Antonio Conte tersebut di kandangnya sendiri, di White Hart Lane, London, dini hari nanti WIB. \"Penting arti kemenangan kami bagi Premier League, kami coba supaya dapat menghentikan mereka,\" koar pelatih Spurs, Mauricio Pochettino. Dikutip dari ESPN, Pochettino menyebut kondisi yang dialami Spurs sekarang ini seperti Leicester City musim lalu. \"Ketika semua klub bersama mereka (Leicester), klub Premier League melawan kami. Dan sekarang, semua klub ada di belakang kami (untuk melawan Chelsea),\" lanjut Pochettino dalam klaimnya. Pochettino boleh mengklaim. Karena, The Lilywhites –julukan Spurs– sedang on fire. Tidak seperti ketika tumbang di Stamford Bridge, Spurs sekarang punya modal dari empat kemenangan beruntun di Premier League sejak pekan ke-16. Itu menyamai streak menang terbaiknya di bulan September. Mencetak 13 gol dan kebobolan tiga kali. Selain itu, Spurs tidak lagi krisis pemain seperti ketika bertamu ke London Barat. Bahkan, the winning team Spurs telah kembali. \"Chelsea datang dengan ketajaman yang terbaik. Sama seperti kami. Saya yakin ini akan jadi laga yang sulit, tapi kami harus bisa memanfaatkan laga ini untuk menyulitkannya, dan mereduksi gap poin,\" lanjutnya. Yang jadi pertanyaan, apa cukup modal itu untuk menyelamatkan Spurs dari back to back kalah atas skema 3-4-3 Conte? Setidaknya dengan kembali utuhnya back four di Spurs bisa jadi kunci. Sudah ada Danny Rose dan Toby Alderweireld. Karena, saat kalah di kandang Chelsea lalu sedikit banyak berawal dari Kevin Wimmer. Dimainkan di posisi Rose, Wimmer tidak berfungsi saat menyerang atau bertahan. Wimmer pula yang jadi biang kerok di balik gol penentu Chelsea kala itu. Dengan Rose di sayap kiri dan Kyle Walker di kanan, itu bisa jadi senjata ampuh supaya mengimbangi permainan dua sayap Chelsea, Victor Moses dan Marcos Alonso. Rose dan Walker punya kemampuan bertahan dan menyerang sama baiknya. Saat membantu serangan, Rose dan Walker menyumbang satu gol dan empat assist pada area melebar dalam empat laga terakhir. Rerata, 3 tekel per laga dan intersep 1,3 per laga bisa jadi modal untuk bersaing dengan duo Moses-Alonso. Demi laga ini, Rose dan Walker sengaja disimpan pada laga sebelumnya melawan Watford (2/1). Bukan hanya antisipasi dari sayap. Di jantung pertahanan pun comeback-nya duet Vertonghen-Alderweireld punya tugas untuk mereduksi ketajaman Diego Costa yang mencetak tiga gol dari lima laga terakhir. Begitu juga dengan pergerakan Eden Hazard dan Pedro Rodriguez. Vertonghen di London Evening Standard menyebut bahwa Pochettino sudah lama memikirkan strategi untuk mematikan permainan 3-4-3 Chelsea. \"Itu hanya dilakukannya untuk laga ini saja, dan bagaimana kami bermain, dan bagaimana kami bisa lebih tajam. Kami sudah tonton rekaman video (Chelsea) dan segala hal tentang taktikal. Tapi, ini rahasia kami, menurut saya dia sudah siap untuk ini,\" tutur bek berkebangsaan Belgia itu. Sekalipun datang sebagai favorit, Chelsea menjejak White Hart Lane dengan tren kurang bagus. Opta mencatat, hanya sekali Chelsea memenangi laga dalam sepuluh kali lawatannya di White Hart Lane. Itu pun sudah terjadi 20 Oktober 2012 silam atau sudah lebih dari empat tahun berlalu. Rekornya, 1 kali menang, 5 draw, sisanya kalah. Satu kemenangan sudah cukup bagi Chelsea mencatatkan histori lainnya. Dengan 14 kali kemenangan beruntun, Chelsea melewati rekor Arsenal musim 2001-2002 silam. Arsenal 13 laga tanpa kalah saat itu. \"Ini tantangan baru bagi kami, gaya yang beda dari tim sebelumnya (Stoke City). Spurs lebih senang bermain dari belakang,\" ulas Conte, dikutip ESPN. Mantan pelatih Juventus itu menggaris bawahi gaya menekan Spurs saat memberi pressure ke lawan. \"Mereka akan menekan penuh jika kalian menguasai bola. Untuk itu, kami harus menyiapkannya dengan bagus. Jadikan kemenangan lalu (atas Stoke) sebuah pelajaran untuk tetap bertarung, bertarung demi tiga poin,\" tutur Conte. Bukan hanya memperpanjang rekor selalu menangnya, menurut Conte tiga angka di laga ini akan semakin membuka jalan Roman Emperor mengangkat trofi keenamnya. \"Kalau kalah, itu akan jadi masalah, dan kalian harus berharap dengan tim lainnya. Tapi jika menang, kalian hanya butuh rileks dan menonton hasil klub lain seperti apa,\" imbuh Conte. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: