Korban Zahro Express Asal Majalengka Pahlawan Keluarga
MAJALENGKA – Jenazah korban KM Zahro, Moh Bunyamin tidak jadi disemayamkan di TPU Pabuaran Kabupaten Cirebon. Keluarga akhirnya memilih TPU Awilarangan Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi sebagai tempat peristirahatan terakhir. Kakak ipar korban, Ikin Asikin (58) bersyukur jenazah adik iparnya sudah ditemukan. Kedatangan jenazah Rabu (4/1) sekitar pukul 02.00 dini hari disambut isak tangis di Jl Andasari blok Ahad RT 01 RW 02 Desa Singawada Kecamatan Rajagaluh. Keinginan keluarga untuk menyemayamkan Moh Bunyamin di TPU Awilarangan Desa Leuwilaja Kecamatan Sindangwangi, karena ada keluarga yang sebelumnya disemayamkan di lokasi itu. Bagi Ikin, Bunyamin merupakan sosok yang bertanggung jawab terhadap keluarga. Bahkan, keluarga memandang kepala keluarga ini adalah salah satu pahlawan, karena dapat menyelamatkan putranya yakni Abdan yang selamat dalam peristiwa terbakarnya KM Zahro, Minggu (1/1) lalu. “Kami mewakili keluarga memohon doa dan meminta maaf bila semasa hidup adik kami ini ada salah. Beliau adalah seorang pejuang keluarga, meski hanya putranya yang bisa diselamatkan. Keluarga sudah menerima dengan ikhlas,” ungkapnya sedih. Pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu melakukan proses pencarian hingga identifikasi. Keluarga juga berharap agar istri Bunyamin, Elin Herlina dan putrinya Faira Azzahra juga segera ditemukan. “Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak dan tim SAR gabungan yang terus berupaya melakukan proses pencarian. Ternmasuk kepada TNI Polri dan pemerintahan Desa Singawada maupun Dinsos, atas takjiah dan membantu memberikan informasi perkembangan di Jakarta,” tuturnya. Semasa hidupnya, Bunyamin merupakan guru matematika lembaga pendidikan Al Azhar Jakarta. Bunyamin selama ini memang tinggal di Jakarta. Sementara itu, pemakaman jenazah Bunyamin tepat pukul 10.10 waktu setempat juga didampingi kepala perwakilan Jasa Raharja Cirebon, Sugito, polsek dan koramil Rajagaluh, Dinsos, dan pemdes setempat. Kepala perwakilan Jasa Raharja Cirebon, Sugito mengungkapkan, dari enam korban KM Zahro warga Jawa Barat yang teridentifikasi sudah diberikan santunan, termasuk Bunyamin. Santunan tersebut diselesaikan di Jakarta Selatan pasca proses identifikasi. “Kami berikan santunan senilai Rp 25 juta setelah korban ditemukan dan sudah diidentifikasi pihak terkait. Di Jawa Barat sudah enam orang yang h rampung diberikan santunan sesuai domisili masing-masing,” imbuhnya. Selain santunan kematian yang diberikan Jasa Raharja, korban yang masih hidup dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit juga diberi biaya perawatan maksimal Rp 10 juta per jiwa. Pihaknya juga masih menunggu perkembangan empat korban KM Zahro asal Majalengka yakni Elin Herlina, Faira Azzahra, serta Iis istri dari Piping. (ono)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: