Tottenham vs Aston Villa, Momentum Jangan Terputus

Tottenham vs Aston Villa, Momentum Jangan Terputus

LONDON - Belum ada yang mampu menghentikan Tottenham Hotspur. Rekor 13 laga selalu menang Chelsea di Premier League saja sudah dihabisi Spurs pada pertengahan pekan lalu (5/1). Sepanjang 23 hari terakhir, total Spurs sudah mencatatkan lima streak menang. Satu kemenangan lagi, maka itu akan jadi capaian terbaik klub berjuluk The Lilywhites itu sejak Februari 2016 lalu. Menjamu Aston Villa di White Hart Lane dalam laga putaran ketiga Piala FA malam nanti, akan menjadi penentunya. Histori mendukung Spurs karena dari 10 duel terakhir, dua kali Aston Villa dapat mempecundangi Spurs di depan publiknya sendiri. Kali terakhir di Premier League, 11 April 2015 lalu. \'\'Sekalipun kali ini kami harus melakukan banyak perubahan,\'\' kata pelatih Mauricio Pochettino seperti dikutip situs resmi klub. London Evening Standard menyebut, Pochettino dapat melakukan sampai delapan perubahan di starting eleven-nya. Terutama pemain lini belakangnya, Kyle Walker, Danny Rose, Jan Vertonghen, dan Toby Alderweireld. Perubahan juga diyakini terjadi di bawah mistar gawang. Hugo Lloris disimpan dan Michael Vorm yang diturunkan. Tidak hanya Vorm. Beberapa pemain yang kerap menjadi pelapis seperti Kieran Trippier, Kevin Wimmer, Ben Davies, dan Harry Winks juga layak diberi kepercayaan. Kelima pemain itu hanya punya minutes play tidak sampai 800 menit di segala ajang. Premier League, Piala Liga, dan Liga Champions. \'\'Karena pemain kami bukan hanya lelah fisik, mentalitasnya pun demikian,\'\' sebut Pochettino. Lupakan efek rotasi yang jadi penyebab kegagalan Spurs di Piala Liga. Spurs menyerah 1-2 dari tangan Liverpool pada babak keempat (26/10). Pochettino menyebut ini momen tepat agar menemukan kedalaman skuadnya. \'\'Kami mesti percaya dengan semua pemain kami. Ini permainan kolektif, karena itu semua pemain bermakna penting. Mereka semua bagian dari sukses atau tidaknya kami,\'\' lanjutnya. Bukan hanya efek rotasi yang sering mengganggu kontinuitas Spurs. Begitu pun tren Spurs saat menjalani laga kandangnya di Piala FA. Opta mencatat, tiga pertandingan kandang Spurs pada Piala FA tidak pernah sekalipun berakhir dengan kemenangan. Spurs bahkan lebih banyak kalahnya begitu harus bermain di White Hart Lane. Spurs tersingkir di babak keempat Piala FA 2015-2016 setelah dikalahkan Leicester City 1-2. Di edisi tahun lalu, Spurs juga disingkirkan Crystal Palace pada babak kelima setelah kalah 0-1. \'\'Saya kini berharap mereka (pemain Spurs yang dimainkan) dapat bermain lebih kompetitif. Karena kami ingin di musim ini berlari lebih jauh,\'\' harap pelatih berkebangsaan Argentina itu. Setelah juara edisi 1990-1991, mentok Spurs hanya mencapai semifinal Piala FA. Untungnya, di kubu lawannya juga bukan klub yang superior. Aston Villa yang baru turun kasta musim lalu itu hingga pada pekan ke-25 Championship tercecer di peringkat ke-12. Bukan hanya selalu gagal cleansheet pada tiga laga terakhirnya di Championship. Villa pun punya kelemahan ketika menghadapi pemain ber-skill tinggi yang dimiliki Spurs. Jonathan Kodija dan Jordan Ayew yang kembali ke negaranya untuk berlaga di Piala Afrika pun bisa mereduksi kekuatan The Villains, julukan Villa. Dilansir Squawka, Steve Bruce sebagai nahkoda di Villa menyebut timnya sedang tidak beruntung menghadapi lawan seperti Spurs yang dalam kondisi on fire. \'\'Saya melihat langsung betapa fantastisnya mereka menghadapi Chelsea beberapa hari lalu. Itu makin menegaskan kekaguman saya akan sosok Mauricio Pochettino, bagaimana dia menuntaskan apa yang jadi tugasnya, dan bagaimana hasil setiap pekerjaannya,\'\' tutur pelatih 56 tahun yang sudah pernah bersua dengan Pochettino di Premier League. Meski demikian, Bruce sudah menyiapkan game plan terbaik untuk meredam permainan Spurs di laga nanti. Terutama dengan ancaman kedua sayap yang tidak dijalankan duet Walker-Rose. Namun dengan duet Trippier-Davies. \'\'Tentu saja saya sudah mematangkannya. Kami akan lakukan apa pun di laga ini nanti,\'\' koarnya. Bahkan, sekalipun Alli belum tentu diturunkan, mantan pelatih Hull City itu sudah menyiapkan kemungkinan untuk meredam Alli. Maklum, pemain muda Spurs itu sedang menggila belakangan. Alli juga yang jadi momok Chelsea. James Chester yang punya duel udara sukses 70 persen akan dijadikan Bruce sebagai tameng untuk meredam Alli. \'\'Saya sudah katakan pada mereka, tempel dia terus,\'\' sebut Bruce dikutip dari Birmingham Mail. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: