PC ISNU Cirebon Ajak Desa Gencar Kampanyekan Islam Nusantara

PC ISNU Cirebon Ajak Desa Gencar Kampanyekan Islam Nusantara

CIREBON - PC ISNU Kabupaten Cirebon mengajak aparatur desa gencar mengkampanyekan Islam Nusantara melalui website yang dimiliki desa. Mengingat saat ini dunia mengalami krisis nilai keberagaman. Termasuk belakangan di Indonesia. Demikian disampaikan Ketua PC ISNU Kabupaten Cirebon, Abdul Muiz Syaerozie dalam rilisnya kepada radarcirebon.com, Rabu (11/1). Karena itu ISNU memprakarsai pelatihan user web desa di gedung PC NU Kabupaten Cirebon. Menurut Muiz, karakteristik Islam Nusantara sebagaimana dikampanyekan Nahdlatul Ulama menjadi alternatif di tengah krisis keberagaman di dunia. Banyak negara-negara yang luluh lantak lantaran pemahaman agama yang dipisahkan dari semangat kebangsaannya. Sementara di Indonesia, saat gerakan radikalisme massif terjadi. Hal itu menjadi tanda melemahnya spirit kebangsaan yang dimilki umat Islam Indonesia. Bahkan tidak segan-segan fitnah terhadap para kiai seolah-olah sudah menjadi makanan sehari-hari. \"Jika gerakan ini terus dibiarkan, maka bukan hal mustahil dampaknya adalah runtuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Karena itu, desa yang paling sering berhadapan dengan masyarakat di bawah harus ikut aktif mengampanyekan Islam Nusantara demi keutuhan bangsa Indonesia,\" terang Muiz. Fenomena radikalisme agama di Cirebon juga, kata Muiz, kondisinya sudah memprihatinkan. Kasus-kasus terorisme seringkali melibatkan orang Cirebon. Dia mencontohkan, pelaku kasus rencana bom bunuh diri di Istana Negara merupakan warga Desa Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon. Kemudian kasus bom bunuh diri di Masjid Adzikra Mapolres Cirebon Kota juga warga Cirebon. \"Kondisi ini tentu membuat kita sangat prihatin,\" ujarnya. Karena itu, menurut Muiz, website desa menjadi penting untuk menginformasikan potensi-potensi desa yang belum terpublikasikan. Selain itu, web desa juga bisa menjadi media syiar nilai-nilai Islam berbasis kebangsaan. Muiz menambahkan, pembukan pelatihan user web desa dibuka secara seremonial, Senin (9/1) lalu. Tapi pelatihan akan dimulai Senin (16/1) pekan depan. Pelatihan itu akan diikuti 100 desa yang akan dibagi lima kelompok.  Setiap kelompok akan mengikuti pelatihan selama empat hari. \"Nanti, peserta tidak hanya dilatih mengoperasikan web saja, tapi juga dilatih menulis untuk kebutuhan konten,\" imbuhnya.  (hsn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: