Manchester United, Ungguli Real Setelah 11 Tahun

Manchester United, Ungguli Real Setelah 11 Tahun

MANCHESTER – Bukan hanya musim terakhirnya Louis van Gaal. Tidak juga musim pertama United memenangi ajang –selain Community Shield– sepeninggal Sir Alex Ferguson pada musim panas 2013 silam. Bagi Manchester United, musim 2015-2016 berkontribusi besar dalam mendongkrak pemasukan mereka. Faktanya, pemasukan pada musim itu menjadikan United sebagai klub dengan pendapatan yang terbanyak di dunia versi Deloitte Football Money League. Musim itu, United meraup pemasukan senilai GBP 515,3 juta (Rp8,5 triliun). Angkanya bahkan mampu mengungguli dua klub raksasa La Liga, Real Madrid dan Barcelona. Real dan Barca sama-sama hanya mampu mencatatkan pemasukan di angka GBP 463,8 juta (Rp7,65 triliun). Terpaut GBP 51,5 juta (Rp850,2 miliar) dari United. Menyandang status klub yang punya pendapatan terbanyak ini jadi kali pertama bagi United 11 tahun ini. Kali terakhir United mencatat nilai pemasukan terbanyak pada musim 2003-2004. \'\'Kemampuan United untuk mengamankan kemitraan komersialnya dengan nilai melebihi angka yang dicatatkan rival-rivalnya jadi faktor terpenting terkait dengan upayanya kembali memuncaki pada daftar klasemen Money League,\'\' ucap Dan Jones, pengamat bisnis rekanan Deloitte sebagaimana yang dikutip Sky Sports. Menurut Forbes, ada beberapa aspek kenaikan yang jadi pendukung naiknya pemasukan United. Sumbangan terbesar dari pemasukan komersialnya yang meningkat 36,3 persen dari musim lalu. Untuk musim 2015-2016, pemasukan komersialnya mencapai GBP 287,2 juta (Rp4,74 triliun). Pemasukan di pos itu juga termasuk yang mereka dapatkan di Eropa. Sekalipun gagal lolos dari fase grup Liga Champions, United melaju hingga 16 Besar di Europa League. Dengan ditambah dari pendapatannya sebagai juara Piala FA, United dapat meraup pemasukan GBP 151,7 juta (Rp2,5 triliun) dari hak siar. Lalu, untuk pemasukan terbesar kedua didapatkan United dari sponsorship. Dengan kesepakatan baru dengan 14 sponsor pada musim itu, United dapat menghasilkan GBP 172,8 juta (Rp2,85 triliun). Itu naik 3,4 persen. Sedangkan, sisanya GBP 104,6 juta (Rp1,72 triliun) di dalam pendapatan itu berasal dari penjualan merchandise dan kesepakatan dengan apparel. Pemasukan dari pos ini naik 208 persen. Untuk apparel, kesepakatan antara Adidas dan United sebesar GBP 75 juta (Rp1,23 triliun) per tahun jadi bagian di balik meningkatnya pemasukan dari apparel tersebut. Jones memperkirakan musim depan tidak mudah bagi United mengulangi prestasinya di finansial musim 2015-2016 ini. Terlebih lagi pada musim ini Wayne Rooney dkk tidak bermain di Liga Champions. Melainkan hanya bermain di Europa League. Jones menyebut itu dapat menurunkan pemasukan  United. \'\'Barca dan Real akan jadi pesaing kuat mereka (United) musim depan untuk tetap menjadi klub dengan pemasukan tertinggi karena tidak bermain di Liga Champions. Begitu juga dengan melemahnya Poundsterling terhadap Euro plus potensi klub-klub lain yang makin menggeliat dalam menaikkan nilai tawar mereka ke pasar komersial,\'\' tutur Jones. Dalam situs resmi klub, executive vice-chairman United Ed Woodward masih optimistis dengan prospek klubnya pada musim 2016-2017. \'\'Tidak masalah sekalipun kami tidak ikut Liga Champions di musim ini. Kekuatan finansial yang kami dapatkan pada tahun lalu sudah menyiratkan kuatnya kami di dalam berbisnis,\'\' beber Woodward. Selain United yang menyalip Real, ada yang menarik dari daftar klub berpendapatan tertinggi di dunia versi Deloitte ini. Ya, dari 20 Besar klub berpenghasilan terbanyak, sekitar 40 persen di antaranya atau delapan klub dari Premier League. Jika United, Manchester City, Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Tottenham Hotspur sudah biasa, lalu bagaimana dengan West Ham dan Leicester City? West Ham dan Leicester secara mengejutkan mampu menembus 20 Besar! Diungkapkan senior manager Deloitte Tim Bridge, kenaikan nilai hak siar televisi Premier League yang mencapai GBP 5,14 miliar (Rp84,8 triliun) mulai musim 2016-2017 ini bakal semakin mendorong klub-klub Inggris masuk sebagai klub berpenghasilan terbesar musim 2016-2017. \'\'Money League terus mengamati pergerakan kekuatan finansial klub-klub Premier League. Jika melihat pergerakan Leicester yang kesuksesannya di atas lapangan dan kemudian menembus 20 Besar, saya kira ada peluang besar untuk daftar top 30 klub berpendapatan terbesar musim depan semua klub Premier League akan masuk di dalamnya,\'\' klaim Bridge sebagaimana dikutip The Guardian. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: